SINGARAJA, BALIPOST.com – Memperingati hari lahirnya karya gong kebyar yang ke-103, Sanggar Peraupan Jati menggelar acara pentas seni pada Minggu (22/7) di Desa Jagaraga, Singaraja. Sanggar Peraupan Jati Lestari merupakan sanggar yang didirikan oleh Made Kranca, cucu dari Pan Wandress, pencipta gong kebyar. Pentas seni berlangsung sederhana namun penuh suka cita merayakan karya ciptaan putra Bali itu.
Made Kranca mengatakan, ia yang keturunan seniman ingin mengikuti jejak leluhurnya sebagai seniman. “Leluhur saya orang yang berjiwa seni, hidupnya diabdikan untuk seni. Begitu juga dengan saya. Saya juga ingin mengikuti jejak leluhur saya di bidang seni,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah dapat terus memberikan dukungan dan fasilitas untuk pelestarian tari gong kebyar ini. “Saya ingin partisipasi dan dukungan pemerintah, sentuhan hati karena sanggar kami masih miskin, belum punya gong kebyar, angklung pun belum ada pikiran,” ungkapnya.
Meskipun leluhurnya sebagai pencipta gong kebyar, namun rupanya hingga kini ia belum memiliki perangkat gong kebyar.
Dalam pentas seni tersebut hadir Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan anggota komisi IV DPRD Provinsi Bali, I Kadek Setiawan. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Putu Tastra Wijaya mengapresiasi usaha yang dilakukan Sanggar Peraupan Jati Lestari.
Dari sanggar inilah menurutnya akan muncul bibit-bibit muda yang nantinya akan menjadi penari profesional. Tak hanya didukung Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata pun mendukung upaya pelestarian kebudayaan Bali baik tari, gamelan atau seni lainnya. (Citta Maya/balipost)