Anggota Pasti melepas seragam tanda mengundurkan diri dari Hanura. (BP/sos)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Suhu politik di Kabupaten Klungkung menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 semakin menghangat. Itu tak hanya diwarnai konsiliasi partai untuk penjaringan kader yang paling populer.

Di tengah situasi demikian juga muncul dinamika baru. Itu terjadi pada Partai Hanura. Pasukan Inti (Pasti) yang telah lama terbentuk ramai-ramai mengundurkan diri. Alasannya, karena tak pernah diperhatikan pengurus yang baru. Mereka memilih bergabung ke Partai Nasional Demokrasi (Nasdem).

Ketua Pasukan Inti, Wayan Mariana mengatakan secara keseluruhan, jumlah pasukan mencapai 110 orang. Dari itu, 95 orang telah menyatakan untuk pengundurkan diri. Itu sudah didasari penyampaian surat resmi kepada pengurus Partai Hanura.

Baca juga:  88 Warga Bangli Sembuh Covid-19, Ini Yang Masih Dirawat

Langkah itu bukan tanpa alasan. Seiring munculnya kepengurusan baru, mereka merasa tidak mendapat perhatian. Demikian juga dengan komunikasi yang tak terjalin dengan baik. Berbeda dengan pengurusan sebelumnya. “Kami mundur karena tidak lagi sesuai dengan hati nurani,” tegasnya didampingi Sekretaris Ketut Kulantir dan Bendahara Wayan Nita, Minggu (23/7).

Mengikuti jejak mantan ketua DPC Partai Hanura, Putu Tika Winawan yang kini menjadi pengurus DPW Nasdem Bali, mereka juga akan merapat. “Kami tidak militan dengan partai. Tapi kami melihat figur,” tegasnya.

Baca juga:  Gagal Bobol Brankas LBH, Maling Ditangkap di Kamar Mandi

Sementara itu, Winawan menyatakan sangat merespon positif langkah pasukan ini merapat ke Partai Besutan Surya Paloh ini. “Setelah lama saya ajak bersama menjadi keluarga besar jelas kami merasa bersyukur,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPC Hanura Klungkung, Wayan Suyasa tak menampik aksi pengunduran diri puluhan pasukan tersebut. Bahkan diakui surat resmi pengunduran pasukan yang juga disebut Satuan Tugas Partai Hanura ini sudah diterima pengurus.

Baca juga:  Bupati Suwirta Sambangi 23 Posko Satgas COVID -19

Langkah mereka pun ditanggapi dingin. Sebab dalam susunan organisasi kepengurusan baru, pasukan ini tidak dikenal. Bahkan yang terjadi justru posisinya dipertanyakan. “Bagi kami itu tidak masalah. Dalam organisasi, kami belum kenal adanya pasukan inti. Karena itu kami cuek saja,” katanya seraya mengaku tak mempermasalahkan jika mereka tergabung ke Partai Nasdem. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *