BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Bangli melakukan pertemuan dengan kelompok perahu dayung dan perahu tempel Desa Terunyan, Kintamani untuk membahas masalah penyebrangan ke Kuburan Terunyan, di Kantor Dishub, Selasa (25/7). Dalam pertemuan tersebut dihadiri sekitar 20 orang mulai dari pengurus dan anggota kelompok tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bangli Gede Arta mengatakan, berdasarkan hasil kesepakatan dengan kelompok perahu dayung dan perahu tempel warga Terunyan,penyeberangnya untuk sementara akan dialihkan. Dimana sebelumnya penyeberangan dari Desa Terunyan menuju Kuburan Terunyan memakai perahu dayung maupun perahu tempel, kini dialihkan dari cemara landung ke Kuburan Terunyan.
“Berdasarkan hasil pertemuan tadi (kemarin red) dengan kelompok perau dayung dan perahu tempel di Terunyan menyepakati kalau penyeberangan ke Kuburan Terunya tetap ada dua penyeberangan melalui Dermaga Kedisan ke Kuburan Terunyan. Sementara sebelumnya penyeberangan dari Desa Terunyan kini dialihkan melalui Cemara Landung,” ungkapnya.
Arta mengatakan, pengalihan yang dilakukan ini pascaterjadinya kecelakaan maut di Desa Terunyan belum lama ini yang mengakibatkan meninggalnya tiga wisatawan asal Tanggerang, Banten akibat mobilnya terperosok jatuh ke danau. Kata dia, pihaknya tidak serta merta menutup penyeberangan dari Desa Terunyan ke Kuburan Terunya tanpa melalui koordiansi dengan kelompok dayang di desa setempat. Sebab kalau di tutup, maka mata pencarian warga setempat yang hanya menghadalkan menyewakan jada perahu dayung maupun tempel akan mati.
“Maka dari itu, kita mengundang kelompok perahu dayung maupun tempel untuk duduk bersama guna mencari solusi yang tepat tanpa harus mematikan mata pencarian warga setempat. Dan hasilnya mereka menyetujui pengalihan itu. Karena tidak mungkin semua penyebarangan ke Terunyan semuanya dialihkan ke Dermaga Kedisan,” tegasnya.
Dia menayakatan, diberikannya wisatawan yang hendak berkunjung ke Kuburan Terunyan maupun desa Teruyan sampai ke cemara landung, sebab kondisi infrastruktur jalan untuk dilalui di Desa Buahan sampai ke cemara landung masih bagus dan masih layak untuk dilalui. karena jalan mulai terjal itu dari cemara landung sampai di Desa Terunyan.
“Pengalihan penyeberangan itu dilakukan sampai jalan tersebut diperbaiki. Karena sebelumnya juga sempat dilakukan pengalahan seperti itu, saat terjadinya longsor di tebing desa setempat. Dan sekarang pengalihan itu kembali dilakukan demi menjaga kemanan dan kenayaman pengunjung. dengan begitu, maka mata pencarian mereka tetap bisa berjalan,”jelasnya.
Disepakati juga saat pertemuan, jika wistawan yang akan menyeberang ke Kuburan Terunyan dari jangan cemara landung supaya dikawal oleh mereka mulai dari depan dan belakang. “Intinya mereka menyatakan siap untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatwan yang akan menyeberang,” jelasnya.
Pihaknya juga menghimbau bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Kuburan Terunyan supaya bisa mengikuti arahan yang telah diberlakukan untuk tidak menggunakan mobil ke Desa Terunyan. Langkah itu dilakukan, karena pihaknya tidak ingin kejadian belum lama ini terulang kembali.
“Kita harap pengunjung bisa memahami kondisi ini agar jangan dulu memakai mobil ke Terunyan sampai jalan itu diperbaiki. Sebab, bupati Bangli akan segera melakukan perbaikan jalan tersebut termausk penunjang lainnya seperti pemberian Guardrail di sepanjang serta meberikan Lampu Penerangan Jalan (LPJ),” pungkas Gede Arta.
Sementara itu Kepala UPTD Penyebrangan Danau Batur, Dinas Perhubungan, Bangli, I Ketut Nasta menyatakan, meski telah dihimbau bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Kuburan Terunyan supaya bisa menyebarang melalui Dermaga Kedisan, namun penyeberangan sejauh ini masih tergolong normal.
“Penyeberangan melalui Dermaga Kedisan masih normal-normal saja dan tidak ada perubahan yang signifikan,” ucap Nasta sembari menayatakan penyeberangan ke Kuburan Terunyan tetap di dua tempat yakni Dermaga Kedisan dan cemara landung. (eka prananda/balipost)