DENPASAR, BALIPOST.com – Beredarnya beras oplosan bersubsidi menjadi harga premium di Jabodetabek dan daerah lainnya perlu diwaspadai beredar juga di Bali. Yayasan Lembaga Perlindungkan Konsumen (YLPK) Bali menduga jenis beras ini sudah mulai merambah Bali.
Menurut Direktur YLPK Bali, I Putu Armaya, maraknya peredaran beras oplosan bersubsidi menjadi harga premium di Jabodetabek dan daerah lainnya harus diantisipasi. Sebab, Bali juga banyak memasok beras dari luar Bali untuk dikonsumsi.
Ia mengutarakan pengoplosan beras tentu sangat merugikan konsumen di Bali. Jika benar beras oplosan sudah mulai ditemukan di Bali, aparat diminta mengambil tindakan tegas dan tidak main-main dengan kondisi ini.
Armaya yang juga pengurus PBH Peradi Denpasar ini mengimbau pemerintah melalui instansi terkait agar secara berkala melakukan sidak dan memeriksa produsen beras. Pengawasan juga hendaknya dilakukan untuk komoditas pangan lain.
Sebab, fenomenanya banyak terjadi dugaan pelanggaran pidana pada komoditas pangan di Indonesia. Juga, dugaan pelanggaran kartel harga dan monopoli yang mengakibatkan konsumen harus menebus dengan harga mahal. (kmb/balitv)