SINGARAJA, BALIPOST.com – Pemkab Buleleng mulai menekan anggaran untuk membayar rekening listrik Lampu Penerangan Jalan (PJU). Pasalnya, sekitar 13 ribu lokasi PJU di Bali Utara memaksa Buleleng harus melunasi pemakaian listrik kepada PLN mencapai lebih dari Rp 1 miliar per bulan.
Tahun ini pemerintah daerah membeli sebanyak 2.009 unit lampu hemat listrik LED (Light Emitting Diode). Dengan pergantian PJU ini, pemakaian listrik diperkirakan akan turun hingga 50 persen.
Kepala Bidang (Kabid) Penerangan Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Buleleng Gede Suardi mengatakan LED ini dibeli melalui mekanisme tender dari sebuah pabrik di luar Bali. Total anggaran untuk membeli 2.009 unit lampu LED itu, alokasi anggarannya mencapai Rp 11 miliar lebih.
Lampu LED yang kini disimpan sementara di gudang kantor Dinas PU-PR itu terdiri dari 40 unit bertegangan 40 watt, 303 unit LED yang memiliki tegangan 80 watt, dan lampu LED yang bertegangan 120 watt sebanyak 1.856 unit. “Untuk sementara lampu kami simpan di gudang kantor dan menunggu tender untuk mencari rekanan yang akan memasang. Paling lambat mulai awal Agustus 2017 ini lampu LED ini akan dipasang untuk mengganti merkuri yang sangat boros listrik,” katanya.
Menurut Suardi, ribuan unit lampu LED ini tidak seluruhnya bisa mengganti lampu merkuri yang kini terpasang pada sekitar 12 ribu lokasi PJU di perkotaan dan desa. Untuk itu, pihaknya akan mengutamakan lokasi di ruas jalan protokol dari ujung Buleleng timur, tengah, hingga di Buleleng barat. (Mudiarta/balipost)