warga
Puluhan KK warga Dusun Sembung, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula kesulitan air bersih. Ini terjadi bukan karena pengaruh kemarau, akan tetapi mesin pompa yang mengalirkan air dari bak penampungan ker rumah penduduk rusak dan belum diperbaiki. (BP/ist)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Sedikitnya 40 kepala keluarga (KK) warga Dusun Sembung, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula sejak lima bulan terakhir kesulitan mendapat air bersih. Warga di Buleleng timur tersebut tidak mendapat pasokan air bersih karena mesin pompa yang mengalirkan air di desa mereka rusak parah.

Mesin pompa itu merupakan aset Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Mesin pompa ini dipasang untuk mengalirkan air dari bak penampungan ke jaringan pipa di rumah warga. Sayang, meski sudah dilaporkan, mesin pompa tersebut belum juga diperbaiki. Akibatnya, wargaa harus menampung air hujan dan ada juga membeli air mineral untuk minum dan memasak.

Salah seorang warga Wayan Pasek Rabu (26/7) mengatakan, pasokan air bersih di desanya tidak mengalami persoalan setelah BWS Bali Penida mengoperasikan mesin pompa air. Dengan mesin pompa itu, warga mendapat pasokan air bersih dengan baik, dan bahkan jika musim kemarau warga kesulitan air bersih, kini hal itu telah diatasi.

Baca juga:  Pariwisata Terpuruk, Perlu Bangkitkan Potensi Lain

Sayang, sejak lima bulan terakhir, pasokan air berish kembali seperti pada waktu belu ada mesin pompa. Untuk keperulan mandi, cuci, dan kakus (MCK) digunakan dengan menampung air hujan. Terkadang, air hujan ini juga dimasak untuk minum dan memasak. Terganggunya pasokan air bersih ini karena mesin pompa mengalami kerusakan. “Untuk sementara pakai air hujan karena masih menunggu perbaikan mesin pompa yang dulu dipasang oleh BWS,” katanya.

Perbekel Desa Tembok, Kecamatan Tejakula Dewa Komang Yudi Astra mengatakan, sejak warganya kesulitan mendapat air bersih pemerintah desa sudah berupaya mencarikan jalan keluar agar krisis air bisa ditangani secepatnya. Pemerintah desa telah melaporkan kerusakan mesin pompa kepada BWS sebagai pemilik aset yang dipasang di bak penampungan milik desa.

Baca juga:  Longsor Timpa Rumah Warga di Pohsanten

Selain melaporkan, pihaknya juga mengusulkan agar mesin pompa tersebut segara diperbaiki, sehingga krisis air di desanya tidak berlangsung lama. Akan tetapi permohonan perbaikan mesin pompa itu sampai sekarang belum ditindaklanjuti oleh BWS. Konon, kerusakan mesin pompa itu belum diperbaiki karena BWS masih mencari komponen mesin yang mengalami kerusAkan. Komponen tersebut tidak bisa dibeli sembarangan, sehingga BWS harus membeli dengan cara inden (pemesanan dalam waktu tertentu-red).

“Informasi terahir katanya mencari alat dan memang tidak bisa dibeli sembarangan tetapi hari memesan terlebih dahulu. Harapannya, mesin pompa yang digunakan ini kompnen-nya yang mudah dicari, sehingga kalau rusak tidak lama menunggu seperti sekarang ini sudah tiga bulan lebih warga tidak dapat air,” katanya.

Baca juga:  Kembali Dilanda Gempa, Warga Kesimpar Mengungsi

Kesulitan air bersih yang dialami puluhan warga di Dusun Sembung, Desa Tembok ditanggapi serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Setelah mendapat laporan dari desa, kemarin BPBD mendistribusikan air bersih menggunakan mobil tangki BPBD.

Kepala Pelaksana BPBD Made Subur mengatakan, setiap hari pihaknya memasok air bersih sebanyak 20 ribu liter. Air sebanyak itu, diharapkan dapat meringankan beban warga mendapat pasokan air bersih. Pihaknya berjanji kriiman air bersih ke Desa Tembok dilakukan sampai BWS memperbaiki mesin pompa yang sekarang ruak parah. “Setelah kami kordinasikan dengan desa, kita akan suplay air bersih setiap hari dan itu kita lakukan sampai pompa air berfungsi, sehingga warga tidak lagi kesulitan air untuk MCK dan memasak,” jelasnya. (mudiarta/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *