gelombang
BMKG himbau aktivitas pelayaran waspada gelombang tinggi. (BP/dok)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Menurut prakiraan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) wilayah III Denpasar untuk beberapa hari, tinggi gelombang laut rata-rata berada pada kategori tinggi. Untuk itu, kepada masyarakat yang beraktifitas di laut diimbau untuk mewaspadai ombak tinggi.

Saat dikonfirmasi, Jumat (28/7), Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pelayanan Jasa BBMKG wilayah III Denpasar Decky Irmawan menyampaikan gelombang tinggi terjadi di perairan selatan Bali, Selat Bali, dan selat Lombok. Untuk di perairan selatan Bali, tinggi gelombang berkisar antara 0,75 sampai 3,5 meter. Untuk selat Bali antara 0,5 sampai 3,5 meter dan selat Lombok antara 0,75 sampai 3,5 meter. “Tinggi gelombang melebihi ambang batas normal dipengaruhi oleh tekanan udara selatan dan utara ekuator besar,” katanya.

Baca juga:  Tarif Retribusi Pelayanan Kebersihan di Bangli Naik

Besarnya gelombang dipengaruhi oleh tekanan angin. Saat ini daerah tekanan tinggi ada di selatan ekuator dan tekanan rendahnya di utara ekuator. Maka sesuai prinsip pergerakan angin, angin juga melintasi wilayah Bali. “Kecepatan angin yang tinggi ini memberikan dampak pada ketinggian gelombang, terutama di wilayah selatan Bali,” ujarnya.

Kata Decky dari analisa permodelan cuaca dalam tiga hari ke depan kondisi cuaca wilayah Bali pada umumnya berawan dan berpotensi terjadi hujan ringan pada malam hingga dini hari di wilayah Bali selatan. “Secara umum kecepatan angin normal yakni 10-40 km/jam. Angin bertiup dari arah timur menuju tenggara. Hujan ringan terjadi dipengaruhi oleh suhu muka laut di oerairan Bali dan sekitarnya antara 26-28 derajat Celcius,” jelasnya.

Baca juga:  Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di Selatan Bali

Dikatakannya, secara umum potensi angin kencang kerap terjadi di bulan Juli – Agustus yang merupakan puncak musim kemarau di wilayah Bali. Kondisi ini terjadi saat perbedaaan tekanan udara antara wilayah selatan dan utara ekuator besar. Mengingat sifat angin adalah bergerak dari tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah, maka semakin besar perbedaan tekanan akan semakin besar pula kecepatan anginnya. “Masyarakat kami harapkan terus memperhatikan perkembangan terkini informasi cuaca dari BMKG,” ucapnya. (yudi Kurnaedi/balipost)

Baca juga:  Dipicu Sejumlah Faktor Ini, Fenomena Cuaca Terik Terjadi Sepekan Terakhir
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *