tenggelam
Terlihat tim gabunagn saat melakukan evakuasi terhadap korban yang tenggelam di Air Terjun Tegenungan. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Air Terjun Tegenungan, Sukawati kembali memakan korban jiwa, Jumat (28/7). Pengunjung yang menjadi tewas tenggelam kali ini, Wilfredus alias Fred (25). Korban asal Flores, NTT (Nusa Tenggara Timur) ini ditemukan setelah pencarian panjang yang dilakukan petugas gabungan.

Informasi dihimpun di lokasi kejadian korban bersama 10 orang temannya, datang ke objek wisata tersebut pada Jumat siang sekitar pukul 12.30 wita. Rombongan ini pun lantas mandi di bawah air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 30 meter tersebut. Sempat bermain air selama beberapa menit, tiba-tiba korban Fred mendekati kucuran air terjun dan langsung menghilang. Rekannya bertujuh pun kaget kemudian langsung naik ke tepi sungai yang berbatu padas. “Gak sempat minta tolong, tiba-tiba saja hilang. Yang lain langsung naik gak berani mendekat,” jelas Hisman Batubara (28) rekan korban.

Beberapa menit setelah itu, Hisman sempat melihat korban melambaikan tangan, dengan sebagian tubuhnya sudah tenggelam. Sebelum turun mandi, menurut Hisman pihaknya sudah sempat memperingatkan rekan-rekannya untuk tidak mandi. Namun tak digubris, justru nekat mendekati kucuran air sambil membawa handphone untuk melakukan selfie.

Baca juga:  Wisata Ijen Ditutup Malam Hari, Ini Sebabnya

Melihat kondisi ini Hisman dan sejumlah rekannya pun panik lantas berteriak minta tolong. Sejumlah wisatawan yang juga berenang di lokasi tersebut sempat berupaya melakukan penyelamatan, namun tidak berhasil. Sementara petugas objek wisata setempat lantas menghubungi aparat kepolisian. Tidak berselang lama tim gabungan datang untuk melakukan proses pencarian. Kejadian tenggelamnya korban Fred inipun sontak menjadi tontonan. Bahkan oleh wisatawan yang sedang berlibur dan warga sekitar yang sengaja datang berharap dapat menyaksikan langsung proses evakuasi korban. Namun akibat derasnya air terjun menyebabkan proses pencarian terkendala.

Mempercepat pencarian tim juga berupaya mengalihkan arus pada bagian atas air terjun untuk meminimkan debit air yang terjun. Namun tak jua berhasil. Proses pencarian pun berlanjut hingga sore hari. Tepat sekitar pukul 17 30 Wita korban akhirnya ditemukan oleh petugas gabungan. Temuan ini pun disambut isak tangis sejumlah keluarga dan rekan korban.

Baca juga:  Kasus Baru Positif COVID-19 Per 21 Mei di Bali, 100 Persen Transmisi Lokal

Kabag Ops Polres Gianyar, Kompol Ida Bagus Deddy yang mengkomando proses pencarian itu mengatakan pencarian terhadap korban ini membutuhkan waktu yang sangat lama. “ Selam pencarian teknisnya kami pakai tali, tim penyelamat masuk ke dalam air terjun dibantu tali,” terangnya.

Dijelaskan Kompol Deddy, pencarian mulai menemukan titik temu setelah dilakukan koordinasi antara Kapolsek dan tokoh masyarakat setempat. “Dari masyarakat minta mebanten di pura dan di sejumlah titik. Baru jasad korban bisa dievakuasi,” ujar perwira dengan pangkat melati satu di pundak itu.

Setelah dievakuasi, jasad kemudian dibawa ke ruang jenazah RS Sanjiwani Gianyar. Terkait kematian pengunjung beberapa kali di objek wisata Tegenungan, Kompol Deddy mengimbau supaya pengelola memagari wilayah air terjun dengan besi. “Harus dipagari, jangan lagi mandi di bawah guyuran air terjun,” pintanya.

Baca juga:  Warga Pertanyakan Kupon Undian HUT Kota Amlapura

Sementara Kapolsek Sukawati Kompol Pande Putu Sugiharta yang atensi di TKP menyayangkan kejadian serupa kembali terjadi dalam kurun waktu 4 bulan terakhir. Padahal pasca kejadian sebelumnya yang menewaskan seorang pelajar asal Kuta, pihaknya sudah mengumpulkan pihak terkait untuk melakukan antisipasi. “Kami sudah antisipasi melalui koordinasi terkait keselamatan wisatawan, tapi tetap saja terjadi. Ini yang kedua selama 4 bulan terakhir,” ujarnya.

Untuk kasus tenggelamnya korban Fred, dugaan sementara terjadi karena korban tak mengindahkan tanda larangan yang telah dipasang. “Berdasarkan informasi yang kami terima, korban ini bandel. Sudah diingatkan tapi tetap bandel. Selain itu, ada dugaan korban sedang terpengaruh minuman keras. Paksa masuk (air terjun, red), akhirnya tenggelam,” jelasnya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *