JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melepas kelompok terbang pertama jamaah haji Indonesia dari Jakarta tahun 1438 Hijriyah/2017 Masehi ke Tanah Suci, Arab Saudi. Turut melepas jamaah Menkes Nila F Moeloek, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Abdurrahman dan sejumlah pejabat lainnya.
Selain jemaah haji dari embarkasi Jakarta, pada hari yang sama diberangkatkan jamaah haji dari tujuh tujuh embarkasi lainnya, yaitu embarkasi Jakarta Bekasi (JKS), Surabaya (SUB), Solo (SOC), Medan (MES), Padang (PDG) dan Makassar (UPG) dengan jumlah jemaah sebanyak 5.324 orang atau 13 kloter.
Menkes Nila Moeloek meminta jamaah haji senantiasa membiasakan pola hidup sehat denga istirahat yang cukup, menkonsumsi makanan yang cukup, juga minum air yang banyak agat terhindar dari dampak cuaca panas yang musim haji ini menyentuh hampir 48 derajat.
Menurut Menkes, saat ini rata-rata jemaah haji berusia lanjut dan berkategori resiko tinggi. “Biasakan pola hidup sehat, makan dan minum serta istirahat yang cukup dan hindari berswafoto dengan Unta, fokus saja pada ibadah,” kata Menkes.
Embarkasi Makassar
Sementara itu, VP Garuda Region Kalimantan, Sulawesi & Papua I Wayan Supatrayasa mengatakan, maskapai Garuda Indonesia mulai menerbangkan kloter jamaah haji dari Makassar, Sulsel. Total kloter yang diterbangkan sebanyak 35 dengan 15.911 jamaah haji menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-400. “Untuk fase pertama penerbangan dengan tujuan Madinah,” ujar Wayan.
Penerbangan selama 11 jam tersebut, kata Wayan, penumpang akan memeroleh menu makan dua kali yang disajikan dengan makanan khas Indonesia. “Meningkatkan kenyamanan jamaah selama penerbangan dari segi bahasa, kami juga menyiapkan dua hingga tiga pramugari atau pramugara lokal,” ungkap Wayan.
Hal itu lantaran masih banyaknya penumpang yang hanya bisa berbahasa daerah. Dengan adanya kru lokal, maka akan memudahkan dalam berkomunikasi.
Pada tahun ini, disiapkan dua pesawat jenis Boeing 737-400 untuk mengangkut seluruh jamaah haji. “Tahun lalu hanya satu pesawat saja. Tahun ini ditambah, karena jumlah jamaah yang diangkut dari Makassar juga bertambah dua kloter,” kata dia. (Nikson/balipost)