PADANG, BALIPOST.com– Kota Padang bakal kembali disapa even keren. Bagi yang suka pendaran cahaya warna-warni di malam hari, baiknya kosongkan jadwal pada 6 Agustus 2017 nanti. Di tanggal itu, ada Pawai Obor dan Telong-telong, yang siap digelar di Lapangan Panjang Chimpago Pantai Padang.
“Ini merupakan even tahunan yang digelar dalam rangka memperingati hari jadi Kota Padang ke-348 tahun 2017. Kami berharap acara ini dapat menjadi hiburan bagi warga kota dan wisatawan yang datang ke Padang,” kata Medi Iswandi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Jumat (28/7).
Bagi masyarakat Padang, Telong-telong tak hanya sekedar festival biasa. Ada story telling sejarah panjang yang terkandung di dalamnya. Lewat Telong Telong inilah rakyat Padang sukses memporak porandakan pertahanan Belanda yang sedang menjajah Indonesia.
“Sejarahnya, Telong-telong merupakan lampu yang digunakan pejuang untuk mengalahkan Belanda di Muaro Padang pada peristiwa heroik 7 Agustus 1669. Saat itu masyarakat Pauh dan Kuranji melawan VOC, yang menindas rakyat dengan merebut loji-loji Belanda. Telong-telong ini strategi pejuang kita agar dianggap ramai,” tambahnya.
Peristiwa penyerangan loji Belanda di Muara Padang, 7 Agustus1669, kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Padang. “Malam itu Belanda tak menduga akan diserang. Sebab, mereka mengira rakyat hanya menggelar pawai tradisi biasa. Namun tiba-tiba rakyat menyerbu dan memporak-porandakan loji-loji Belanda.
Dengan kebersamaan dan kecerdasan masyarakat Minangkabau itulah, loji-loji itu akhirnya bisa direbut. “Pesan yang ingin kita sampikan, kita pasti mampu membangun negara dan kota Padang dengan bersatu. Spiritnya harus Indonesia Incorporated,” paparnya.
Pawai Obor dan Telong Telong ini nantinya akan diikuti 11 Kecamatan yang terdiri dari 104 kelurahan se-Kota Padang. Target yang dipatok, 5 ribu wisatawan nusantara dan mancanegara.
Nah, bagi yang penasaran, ingin menyaksikan langsung, silakan langkahkan kaki ke Padang. Pawai akan dimulai dari depan Danau Cimpago, Purus, Padang hingga berakhir hingga Sudirman. Agendanya dimulai selepas Magrib diiringi dengan Gandang Tassa dan Kembang Api dan akan berakhir sekitar pukul 23.00 WIB.
“Festival ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Sekarang ada penguatan materi acara yang lebih optimal. Kemasannya dibuat lebih menarik dan tertata serta mempunyai nilai jual,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar Hendry Noviardi.
Menpar Arief Yahya langsung mengangkat dua jempol atas kreativitas tadi. Obor dan Telong Telong diyakini bakal membuat langit Kota Padang bertaburan cahaya yang bersanding dengan kerlap kerlip bintang. “Ini akan sangat memorable buat Anda yang datang ke festival ini. Jangan lupa, nilai adat dan tradisi menjadi kebanggaan bangsa. Semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan,” kata Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)