DANAU TOBA, BALIPOST.com – Pendopo Kantor Bupati Toba Samosir (Tobasa) mendadak semarak dengan gondang Batak dan penari tradisional Tor-Tor. Pemerintah Kab. Tobasa dan masyarakat setempat menyambut kehadiran kelompok musik asal Vinculos 2017, Kamis (27/7).
Vinculos grup orkestra asal Tanah Matador ini beranggotakan 50 orang. Mereka akan menggelar aksi panggung di sejumlah tempat di Tobasa mulai 28 Juli sampai 2 Agustus 2017.
Datang dengan rombongan besar, Vincolus mendapat sambutan meriah dengan tari Tor Tor dan gondang Batak sebagai ucapan selamat datang. Lantunan musik menghentak ini membuat grup pimpinan Manuel Paz ini ikut menari. Bukan cuma gondang dan tari Tot Tor, Pem Kab. Tobasa juga mencontohkan cara menenun kain tradisional khas Batak, Ulos di sisi panggung.
Sajian budaya ini langsung mendapat atensi dari Vinculos. Vincolus juga mendapat sajian menarik lain dari Pemprov Tobasa, pertunjukan kelompok musik terompet Sangkakala Toba Samosir berjumlah lebih dari 10 orang. Vinculos tampak terhibur dengan pertunjukan singkat, sekitar 10 menit.
Sangkakala Tobasa membawakan 3 ensemble di depan Vincolus dan Pejabat Pemprov Tobasa. Mereka mengabadikan momen langka ini dengan smartphone masing-masing.
Acara kemudian berlanjut pada seremonial penyerahan Ulos. Upacara seremonial ini diwakili oleh Bupati Tobasa, Darwin Siagian, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebuyaan Nadjamuddin Ramly. Mereka menyerahkan ulos kepada Direktur Vinculos, Manuel Paz di atas panggung.
Vinculos akhirnya menggelar aksi panggung untuk menghibur para undangan, lengkap dengan cello, gitar, dan alat perkusi. Kemendikbud selaku penggagas acara ini berharap, interaksi budaya Indonesia-Spanyol melalui Vincolus membuat Danau Toba semakin beken di mata dunia.
Dengan jumlah anggota 50 orang dari berbagai daerah di Spanyol, Nadjamuddin melanjutkan, Vincolus menjadi diplomasi budaya untuk meningkatkan potensi pariwisata di Indonesia. Tahun ini, Kemendikbud mematok target mempromosikan budaya Indonesia kepada 50 negara di dunia melalui media sosial, interaksi budaya, dan komunikasi virtual sehingga secara signifikan mampu meningkatkan potensi pariwisata di Indonesia. “Vinculos akan memperkenalkan keindahan Danau Toba kepada dunia. Ketika mereka memposting foto-foto Danau Toba di media, dampaknya akan sangat terasa nantinya,” ujar Nadjamuddin disela-sela upacara seremonial menyambut Vincolus di pendopo Kantor Bupati Tobasa, Kamis, (27/7) malam.
Kemendikbud sengaja mengundang Vinculos ke Danau Toba karena destinasi ini salah satu dari 10 destinasi prioritas pariwisata di Indonesia. Kemendikbud berharap, ke depan bisa secara konsisten menggelar perhelatan serupa untuk mendongkrak nilai jual destinasi pariwisata di Indonesia. “Kemudian, Kemenpar bisa menjadi frontline (garis terdepan) untuk menjual Indonesia wonderful kepada seluruh dunia. Dari Toba Samosir untuk dunia kembali kepada Indonesia, Kemenpar sangat konsisten mempromosikan Danau Toba,” ujar Nadjamuddin antusias.
Sementara itu, Bupati Tobasa, Darwin Siagian antusias dengan kunjungan kelompok Vinculos ke Danau Toba. Menurut Darwin, kelompok musik berskala dunia ini otomatis mempromosikan Danau Toba kepada dunia.
“Harapan kami ke depan bisa selalu menghadirkan event event besar di Tobasa untuk mengenalkan budaya dan promosikan pariwisata di sini. Tentu menjadi kebanggaan bagi masyarakat Tobasa, Danau Toba mendapat kunjungan dari Vinculos, karena ini tamu spesial dari Kemendikbud,” kata Darwin.
Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah Thaib sumringah mendengar kabar tersebut. Kata dia, Danau Toba juga sudah sangat bisa menerima akses dari manapun. Maklum, salah satu yang biasa disebut 10 Bali Baru itu sudah memiliki bandara dengan kelas internasional.
”Pak Menteri Arief Yahya selalu menekankan kepada kami untuk menjaga dan meningkatkan akses, amenitas, dan atraksi di Danau Toba. Destinasi ini peningkatannya sangat signifikan pasca Bandara Silangit menjadi internasional. Terima kasih Kemendikbud, mari kita kembangkan lagi destinasi 10 Bali Baru yang lain dengan kebudayaan tanah air kita,” ujar Hiramsyah. (kmb/balipost)