Air terjun
Terlihat sejumlah wisatawan masih berkunjung ke Objek wisata Air Terjun Tegenungan, yang beberapa waktu lalu memakan korban jiwa. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Air terjun Tegenungan yang dikunjungai ratusan wisatawan tiap harinya, sudah dua kali memakan korban jiwa. Polres Gianyar pun meminta pengelola memasang pagar permanen. Sementara aparat Polsek Sukawati pasca tenggelamnya Wilfredus alias Fred (25) sudah menganggendakan pemanggilan pengelola objek wisata tersebut.

Menurut Kabag Ops Polres Gianyar, Kompol Ida Bagus Deddy, mendesak pihak pegelola air terjun segera mamagari objek wisata itu. Pasalnya, di bawah guyuran air terjun itu terdapat dua palung dalam. Palung pertama sedalam delapan meter. Dan palung kedua, memiliki kedalaman yang belum bisa terukur. “ Sebaiknya dipagari besi permanen dan diisi tanda plang dilarang mandi. Jangan hanya bendera merah saja,” desak Kompol Deddy.

Baca juga:  Terbentur RTRW, Pengembangan Parwisata Desa Jumpai 

Desakan ini diasarkan atas kejadian tewasnya pengunjung di air terjun Tegenungan ini bukan sekali ini terjadi. Sebelumnya, empat bulan lalu, seorang pelajar SMPN 1 Kuta juga masuk tersedot ke dalam palung karena nekat masuk ke bawah guyuran. Ketika masuk ke dalam palung, proses evakuasi pun berlangsung panjang. “ Jangan sampai ada korban lagi, jadi saya himbau agar itu segera dipagari, “ ucapnnya.

Baca juga:  'All Out' Amankan IAF, Kodam IX/Udayana Kerahkan Ribuan Personel

Secara terpisah Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiharta menyatakan untuk memastikan kejadian tersebut, pihak kepolisian sedang mengagendakan pemanggilan. “Secepatnya kami panggil ke kantor, karena sudah ada LP (Laporan Kejadian, red),” ujar Kompol Sugiharta.

Dia menjelaskan, dari pemeriksaan awal di lokasi kejadian, pihak pengelola air terjun disebut sudah melakukan tugasnya. Berupa pelarangan terhadap korban untuk mandi dilokasi tersebut. Bahkan, teman-teman korban sendiri juga sudah berusaha menghentikan niat Fred masuk ke dalam guyuran air terjun. “Dari keterangan teman-temannya, korban ini mabuk habis minum. Dia nekat tidak menghiraukan larangan itu. Dia menerobos,” ujarnya.

Baca juga:  Seminggu Jalani Karantina, Pemkab Baru Sekali Salurkan Sembako

Sedangkan pengelola yang juga kelian air terjun Tegenungan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gusti Raka, belum bisa dihubungi, Minggu (30/7). Panggilan kedua, sempat diangkat dan menyebut jika dia sedang di jalan, namun dihubungi kembali justru HP-nya mati.

Diberitakan sebelumnya Air Terjun Tegenungan, Sukawati kembali memakan korban jiwa, Jumat (28/7). Pengunjung yang menjadi tewas tenggelam kali ini, Wilfredus alias Fred (25). Korban asal Flores, NTT (Nusa Tenggara Timur) ini ditemukan setelah pencarian panjang yang dilakukan petugas gabungan. (manik astajaya/balipost)

 

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *