TABANAN, BALIPOST.com – Setelah melalui proses tahapan lelang, rehab ruang sidang pleno kantor DPRD Tabanan dipastikan akan dimulai awal bulan Agustus ini. Selama proses rehab gedung, sidang paripurna rencananya akan digelar di wantilan kantor Camat Kediri.
Sedangkan untuk rapat kerja tetap dilaksanakan di gedung dewan, Sanggulan. “Kita sudah pilih beberapa tempat, tampaknya yang di wantilan kantor camat Kediri yang sesuai, dan kita sudah lakukan koordinasi dengan camat Kediri,” beber Sekwan Tabanan, I Gede Susila, Senin (31/7).
Dikatakannya, gedung para wakil rakyat ini berdiri sejak tahun 1978, dan sama sekali belum pernah dilakukan renovasi. Sehingga wajar saja atap yang ada sering bocor dan bagian plafon sudah lapuk. Bahkan salah seorang anggota dewan, I Wayan Tamba mengaku dirinya kerap khawatir akan ornament Bali yang ada di tembok atas gedung.
“Dengan kondisi bangunan yang sudah tua, tentu saja khawatir daya rekat ornament Bali yang terpasang di tembok mulai berkurang dan jatuh saat sidang, apalagi saat musim hujan dan angin,” ucapnya.
Bahkan ia menyarankan, saat proses rehab, jika ada agenda sidang paripurna, untuk mengatasi masalah parkir dan krodit di sekitar kantor camat Kediri, ada baiknya jika semua para anggota dewan dan jajaran SKPD kumpul di halaman kantor Bupati Tabanan dan nantinya diangkut oleh bus Trans Serasi. “Tapi itu kan baru ide saya saja, semua itu kembali harus koordinasi lagi dengan dinas terkait dan kesepakatan antara jajaran eksekutif dan legislatif,” sebutnya.
Sementara itu Ketua DPRD Tabanan, I Ketut ‘Boping’ Suryadi juga memastikan proses rehab mulai berjalan awal bulan Agustus ini. “Rencananya ditunda, tapi proses lelang sudah lama berjalan dan sudah tahap penandatanganan kontrak kerjasama,” ucapnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tabanan, I Made Yudiana pernah mengatakan jika renovasi itu hanya memfokuskan di bagian atap, lantai, dan adanya pelebaran ke utara sepanjang 3 meter. “Lebih fokus rehabilitasi dibagian atap karena kalau musim hujan sering bocor dan bagian plapon telah rusak,” ungkapnya.
Terkait dengan anggaran, gedung tersebut diberikan dana pagu sebesar Rp 950 juta. Sementara pengerjaan akan dilakukan 4 bulan atau 120 hari. Di akhir Oktober 2017 diperkirakan gedung telah selesai direnovasi. “Penyerahan akan dilakukan bulan Desember dan awal tahun 2018 gedung sudah bisa dimanfaatkan kembali. Mudah-mudahan tidak ada halangan,” katanya. (Puspawati/balipost)