BANGLI, BALIPOST.com – Puluhan hektar tanaman padi di Subak Tegalalang, Kelurahan Kawan, Bangli diserang hama tikus. Akibat ganasnya serangan tikus tersebut, membuat petani khawatir lantaran terancam gagal panen.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Selasa (1/8), tanaman padi yang baru berumur 12 hari kini banyak yang mati akibat dimakan tikus. Serangan tikus hampir merata disetiap petak sawah petani. Berbagai upaya dilakukan petani untuk menanggulangi merana tikus namun tidak membuahkan hasil. Malahan serangan dirasakan makin ganas.
Kelian Subak Tegallalang Sang Ketut Rencana saat ditemui di lokasi, mengakui tanaman padi di wilayah subaknya kini dihadapkan dengan ganasnya serangan tikus. Tanaman padi yang baru berumur 12 hari kini banyak yang mati akibat dimakan tikus. “Serangan tikus musim tanam tahun ini mulai marak sekitar seminggu lalu. Kami telah berupaya menanggulangi dengan menebar racun namun tidak tikus-tikus tetap saja tidak mati,” ungkap Rencana.
Rencana menambahkan, serangan tikut di subaknya bukan baru terjai kalai ini saja. Sebab, pada musim tanam sebelumnya serangan tikus juga melanda subaknya. Akibat serangan tikus itu, produksi gabah di subaknya mengalami penurunan hingga 50 persen. “Kalau serangan terus terjadi petani bisa gagal panen,” katanya.
Atas kondii ini, Sang Rencana berharap intansi terkait dalam hal ini Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli turun tangan untuk membantu petani supaya pemerintah membantu petani racun tikus, dengan begitu petani bisa serentak untuk membasmi tikus. “Selain itu saya juga berharap agar pemerintah menindaklanjuti program ansuransi pertanian yang digelontorkan pemerintah. Pasalnya, selama ini belum ada petugas ansuransi yang turun ke lahan subak,” harap Rencana. (eka prananda/balipost)