JOGJAKARTA, BALIPOST.com – Gerak Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mendongkrak MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) semakin cepat. Even International Society of Tropical Pediatrics (ISTP)  dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)  ikut disupport untuk membedah pasar yang punya potensi spending besar itu.

Semua peserta internasional tadi akan digiring ke The Alana Hotel, Yogyakarta, 4-7 Agustus 2017. Mereka akan mengikuti 11th International Congress on Tropical Pediatrics (11th ICTP) di Mataram City International Convention Center (MICC).

“Kami berbagi visi yang sama dengan anggota AsiaPacific Pediatric Association (APPA) serta International Pediatric Association (IPA). Arahnya adalah semua anak mencapai kesehatan yang baik sehingga mereka dapat tumbuh, berkembang, dan memenuhi potensi manusia,” kata Aman B. Pulungan, Presiden Pediatric Society Indonesia, Selasa (1/8).

Aman menambahkan, kongres ini diselenggarakan secara regular setiap tiga tahun sekali oleh ISTP. Dan di 2017 ini, Indonesia mendapatkan kesempatan sebagai tuan rumah. “Kongres ini akan dihadiri lebih dari 500 peserta dari ilmuwan, praktisi, ahli dan spesialis kalangan kedokteran anak dari seluruh dunia,” lanjut Aman.

Baca juga:  STP NHI dan SBM ITB Kolaborasi Kuatkan Kewirausahaan Pariwisata

Agenda yang akan dibahas dalam kongres ini meliputi topik yang terkait dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan seperti stunting, 1000 hari pertama kehidupan, imunisasi, remaja Kesehatan, dan penyakit tidak menular akan dibahas dalam kongres nanti dalam bentuk workshop, plenary symposium dan parallel symposium.

“Di luar acara kongres, panitia penyelenggara juga menawarkan paket tour ke sejumlah destinasi wisata di sekitar Yogyakarta, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Gua Pindul, Lava Tour, jalan jalan ke Malioboro dan juga menikmati beragam kuliner khas Yogyakarta,”ungkapnya.

Nah, paket-paket tour wisata ini diyakini bakal banyak diburu peserta kongres. Maklum, belum lama ini Jogjakarta juga pernah dijadikan destinasi liburan Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama. Saat berlibur di Jogjakarta, Obama bersama keluarganya, juga ikut menyambangi Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Tebing Breksi, Keraton Jogja, Puncak Becici dan restoran Bumi Langit.

Baca juga:  Makassar F8 Digelar, Industri Wisata Sumringah

“Ini punya magnet yang besar. Banyak traveller yang penasaran dan ingin ikut menjelajahi kawasan wisata yang sempat didatangi Barack Obama. Senjata ini yang kami gunakan untuk merayu peserta 11th International Congress on Tropical Pediatrics untuk berwisata di Jogjakarta,” timpal Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis dan Pemerintah Kemenpar Eddy Susilo.

Dan bukan hanya napak tilas Obama saja yang punya nilai jual. Kuliner, alam, seni dan budaya, peninggalan purbakala, heritage keraton, arsitektural gedung- gedung peninggalan Belanda, sampai seni tradisi, semua juga bisa dinikmati di Jogjakarta.

Baca juga:  Di Usianya ke-6, Batik Trusmi Jadi Identitas Pariwisata Cirebon

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Jogyajarta yang identik dengan kota budaya dan kota pariwisata sangat cocok untuk menggelar acara Konferensi. Kunjungan ke Jogjakarta akhir akhir ini melonjak sangat tajam. Terlebih setelah kedatangan Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama ke Jogjakarta yang membawa efek positif yang luar biasa bagi pelaku pariwisata.

Fasilitas convention sudah ada, hotel dengan kapasitas besar-besar makin banyak, dan punya destinasi yang atraktif. Juga tidak terlalu jauh ditempuh dengan jalur darat.

“Orang jadi tahu mana itu Becici, Dlingo, Bantul tidak hanya candi-candinya saja yang indah tapi banyak hal lain di Yogya yang bisa dieksplore. Silakan berkonferensi. Nikmati kuliner, budaya, dan destinasi kelas dunia di Yogyakarta,” kata Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *