Pengurus Koperasi Obor Mas menerima penghargaan. (BP/ist)
YOGYAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Koperasi dan UKM mendorong koperasi menggunakan Sistem Informasi Debitur (SID) guna meminimalisir resiko kredit. Sampai saat ini hanya ada tiga koperasi yang tergabung atau menjadi anggota SID, yakni Kospin Jasa di Pekalongan, Obor Mas Maumere NTT, dan Sahabat Mitra Sejati Jakarta.

Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM Braman Setyo mengatakan, manfaat SID ini sangat penting baik bagi anggota maupun koperasi bahkan bagi pemerintah dan masyarakat. Misalnya bagi anggota koperasi kualitas kredit akan terjamin, serta reputasi pinjaman dalam akses pinjaman dari lembaga pemberi kredit.

Baca juga:  Dilantik Anggota MPR, Supadma Perkenalkan Gerakan Bela Budaya

Sedangkan bagi koperasi manfaatnya sebagai informasi pendukung dalam analisa pinjaman, mempermudah pengambilan keputusan persetujuan pinjaman koperasi serta efisiensi penyaluran pinjaman koperasi. “Bagi pemerintah terciptanya industri perkreditan yang sehat serta memperluas akses pembiayaan ppada pelaku usaha mikro,” kata Braman.

Disampaikan pula apabila koperasi di Indonesia bisa memanfaatkan SID akan diberikan kemudahan dalam mengakses pinjaman ke Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB).

Untuk diketahui usaha simpan pinjam saat ini sudah tercatat sebanyak 110.189 unit dan jumlah anggota 20,8 juta orang. Pinjaman yang diberikan sebesar Rp 65,57 triliun dan aset Rp 86,81 triliun. (Nikson/balipost)

Baca juga:  LPDB-KUMKM Kucurkan Dana Bergulir Rp 8,5 Triliun
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *