Kemenpar menggelar Sayembara Desain Restoran Nusantara 2017. (BP/ist)
JAKARTA, BALIPOST.com – Anda seorang arsitek? Desainer rancang bangun interior desain? Buruan ikut Sayembara Desain Restoran Nusantara 2017 yang membangun Restoran di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas yang di inisiasi Kementerian Pariwisata, BEKRAF, dan PT Propan Raya, yang sudah diluncurkan di Balairung Soesilo Sudarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (2/8).

Menpar Arief Yahya mengatakan, Sayembara Desain Restoran Nusantara 2017 ini bertujuan untuk membuat desain pada tingkat gagasan. Yang akan dijadikan sebagai rujukan desain arsitektur nusantara bagi masyarakat dan investor. Dalam membangun Restoran di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, dan hasil sayembara menjadi hak Kemenpar dan Bekraf.

“Misal jika berwisata ke Bali, pasti indentik dengan desaign restoran yang ada di bali. saat Berwisata ke Sumatera Barat bangunan rumah khas Sumatera Barat juga asangat identik. Sayembara ini juga untuk mendukung pengembangan amenitas (fasilitas) pariwisata sebagai salah satu dari 3 aspek pengembangan pariwisata 3A yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas,” ujar Arief Yahya.

Baca juga:  Prabowo Subianto Dijadwalkan Terima Kenaikan Pangkat Istimewa

Lebih lanjut, Menpar Arief mengatakan, Inisiasi itu merujuk setelah sukses menggelar Sayembara Desain Homestay Nusantara pada 2016, kelak menjadi daya tarik tersendiri di destinasi wisata prioritas. “Serta mendukung program Kemenpar dalam mengembangkan 10 destinasi pariwisata prioritas sebagai ‘Bali Baru” seperti yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Arief Yahya yang didampingi pemilik PT Propan Raya Hendra Adidarma, saat peluncuran Sayembara Desain Restoran Nusantara 2017.

Lantas apa saja kriteria sayembara? Siapa saja yang boleh ikut sayembara ini? Pria asal Banyuwangi ini menjelaskan, Kriteria sayembara mencangkup beberapa faktor. Seperti Desain bangunan harus mengambil inspirasi kelokalan yaitu aspek Eksterior dan Interior, lalu Desain bangunan harus memperhatikan aspek ramah lingkungan (Green Building/ecofriendly). Berikutnyakonsep perancangan menggunakan material lokal/daerah setempat.

Baca juga:  Acara Puncak Heboh, Vinculos Terpukau Keindahan dan Besarnya Danau Toba

“Tidak hanya itu saja Pengaturan tata ruang yang fungsional, efisien sesuai ketentuan operasional restoran, Higienitas, Sanitasi, dan Keamanan harus diperhatikan, hal yang paling penting juga yaitu Sistem pengolahan limbahharus baik. Identitas kuliner lokal (otentik) dan penyajian, serta suasana (ambiance) budaya setempat,” ujarnya.

Sementara itu Yuwono Imanto, Direktur Propan Raya juga selaku panitia pelaksana sayembara mengatakan, antusiasme peserta untuk berpartisipasi dalam Sayembara Desain Restoran Nusantara kali ini diharapkan dapat melebihi antusias peserta pada Sayembara Desain Homestay Nusantara tahun lalu yang mendapatkan Piagam Penghargaan Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) atas Rekor Sayembara Desain Arsitektur Rumah Wisata Nusantara dengan Karya Terbanyak.

Sayembara Desain Restoran Nusantara 2017 ini bersifat terbuka bagi sarjana arsitektur, baik anggota IAI maupun bukan anggota IAI, baik perorangan maupun kelompok/tim. Sebanyak 30 finalis akan mendapatkan hadiah total Rp 1 miliar. Untuk pemenang pertama mendapatkan hadiah sebesar Rp 50 juta, pemenang kedua Rp 30 juta, dan ketiga Rp 20 juta. Pendaftaran dapat dilakukan melalui alamat email arsitekturnusantara.propanraya.com.

Baca juga:  Berbaju Adat Betawi, Menpar Arief Yahya Buka Rakornas Kepariwisataan III 2017

Juri Kehormatan dalam sayembara ini antara lain Yori Antar (Arsitek Profesional), Eko Alvares (Arsitek Profesional), Hary Santosa Sungkari (Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif), Joko suyono (Praktisi dan Akademisi bidang restoran), Haryadi BS Sukamdani (Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran), dan Frans Teguh (Kementerian Pariwisata).

Menurut recana pemberian penghargaan ISTA 2017 dan pengumuman pemenang Sayembara Desain Restoran Nusantara 2017 akan dilaksanakan pada bulan September 2017 di Jakarta, dalam rangkaian kegiatan Hari Pariwisata se-Dunia (World Tourism Day) diperingati sebagai Hari Pariwisata Nasional. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *