SEMARAPURA, BALIPOST.com – Masyarakat Kabupaten Klungkung masih ada yang menempati rumah tak layak huni dan layak rehab. Jumlahnya mencapai ribuan KK yang tersebar di empat kecamatan. Hal ini pun menjadi perhatian pemerintah untuk segera tertangani.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung, Ida Bagus Anom Adnyana menjelaskan berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) 2016, masyarakat yang masih menempati rumah tak layak huni dan layak rehab mencapai 1.147 KK. Dari angka itu, 430 sudah diusulkan mendapat bantuan rehab oleh pemerintah desa. Hal ini pun tengah diverfikasi petugas dari dinas. “Untuk usulan yang masuk sedang diverifikasi. Sekarang sudah tuntas sekitar 80 persen. Kan tidak menutup kemungkinan sudah ada terbantu ADD atau lainnya,” jelasnya dampingi Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, I Wayan Wirata, Kamis (3/8).
Disampaikan lebih lanjut, jika verifikasi sudah tuntas, maka akan dilanjutkan dengan penganggaran. Jumlahnya masing-masng unit kisaran Rp 8 sampai Rp 15 juta, menyesuaikan dengan tingkat kerusakannya. “Tingkat kerusakan kan berbeda-beda. Jadinya anggarannya juga berbeda,” sebutnya.
Dari BDT itu, 83 unit juga dipastikan mendapat program bedah tahun ini. Anggarannya tak seluruhnya sama. Untuk di wilayah Klungkung daratan, Rp 30 juta per unit. Sementara di Nusa Penida Rp 35 Juta per unit. Ini seluruhnya menggunakan anggaran daerah. Di luar itu, tahun ini juga dilakukan bedah pada 82 unit rumah yang tergalang dari aspirasi saat pelaksanaan program bedah desa. “Ini seluruhnya ditangan tahun ini,” tegas Adnyana.
Selain melalui anggaran daerah maupun CSR, bedah dan rehab rumah ini juga diharapkan juga datang dari desa yang kini telah digelontor dana cukup besar oleh pemeriintah pusat. “Kami juga berharap desa bisa berpartsipasi menangani rumah ini,” ucapnya.
Sementara itu, khusus untuk upaya lain pengentasan pengentasan kemiskinan di bumi serombotan, juga dilakukan melalui penggelontoran program Keluarga Harapan dan pembentukan kelompok Usaha Bersama. (sosiawan/balipost)