JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan pertemuan tertutup dengan manajemen Facebook. Pertemuan dilakukan Menteri Kominfo, Rudiantara, untuk membahas soal informasi di media sosial.
Menurut Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo, Samuel Abrijani Pangarepan, ada tiga hal yang dibahas dalam pertemuan itu. Salah satunya membahas bagaiman mencegah konten-konten negatif yang tidak sesuai dengan aturan di Indonesia. Tiga diantaranya konten yang mengandung radikalisme, hoax, dan pornografi.
Selama ini respons Facebook untuk menanggapi pemblokiran konten negatif dari pemerintah mencapai 48 persenan. Ia mengatakan pemerintah berharap agar respons itu dinaikkan 70 hingga 80 persen.
Dikatakan pria yang akrab disapa Sammy ini, Facebook membuatkan sebuah algoritma khusus. Algoritma ini dicptakan untuk dapat menangkal hoax.
Terkait pengendalian konten-konten negatif, Facebook telah melaporkan kepada Kominfo, bahwa mereka memiliki fitur baru mengenai konten kushus di Indonesia. Geo-blocking yang telah dilakukan oleh Facebook terkait konten yang bertentangan dan sudah tidak dapat di akses.
Selain membuat algoritma khusus untuk menagani hoax. Sammy juga menyampaikan bahwa kominfo berharap bisa bersama-sama dan terpadu dalam memerangi informasi palsu di laman facebook. Ia mengharapkan, tim terpadu ini dapat memberikan masukan yang dapat menentukan kategori hoax dan waktu penanganan konten hoax.
Mantan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ini juga menambahkan bahwa pihak mereka (Faceebook) tengah menyiapkan dan sudah dilakukan. Kominfo dan media sosial terbesar di dunia ini melakukan pertemuan dengan pokok pembicaraannya adalah fokus ke penanganan konten hoax di Facebook. (kmb/balitv)