ombak
Ilustrasi. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Dua warga negara Jerman, ayah dan anak, tenggelam karena terseret arus pada Kamis (3/8) pukul 16.00 di Pantai Nyangnyang, Desa Pecatu, Kuta Selatan. Dua korban meninggal yaitu Ismail Gocmen (46) dan anaknya seorang perempuan bernama Perin Gocmen (14).

Sekitar pukul 15.00, dua korban bersama adik kandung Ismail yaitu Soehre Gocmen berenang di Pantai Nyangnyang. Saat itu banyak juga wisatawan lainnya yang mandi di tempat tersebut.

Baca juga:  Ratusan Pelajar SD Se-Bali Ikut Lomba Pocil

Soehre memilih mandi di tepian pantai, berbeda dengan dua korban yang mandi agak ke dalam. Soehre melihat keduanya semakin ke dalam dan tidak terlihat lagi. Ia mulai panik khawatir keluarganya tenggelam karena terseret arus.

Soehre pun berusaha mencari pertolongan. Sekitar satu jam kemudian baru kedua korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal. Selanjutnya kedua jenasah dievakuasi oleh ambulans Desa Adat Pecatu dan balawista Badung ke Instalasi Forensik RSUP Sanglah.

Baca juga:  Berselang 4 Menit, Dua Gempa Dirasakan di Bali

Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. IB Putu Alit, Sp.F., DFM mengatakan, jenazah Perin Gocmen yang berlumuran pasir mengalami luka-luka lecet pada dahi, lengan, lutut dan memar di tungkai bawah akibat kekerasan tumpul. Juga ditemukan tanda-tanda asfiksia berupa pelebaran pembuluh darah dan bintik perdarahan di selaput bola mata. “Dari hidung keluar cairan bening berbuih,” imbuhnya.

Pada Ismail Gocmen mengalami luka lecet pada kepala belakang, pungung atas kanan, lengan atas kanan, siku kanan, punggung tangan, lutut kanan, tungkai atas kiri dan kanan akibat kekerasan tumpul. Seperti pada anaknya, Ismail juga mengalami tanda asfiksia seperti pelebaran pembuluh darah dan bintik perdarahan pada selaput bola mata, serta keluar busa dari hidung dan mulut. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Antisipasi Omicron, Bali Terus Siaga
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *