Arief Yahya saat memberikan sambutan dalam peresmian Baobab Safari Resort. (BP/ist)
PASURUAN, BALIPOST.com – Bayi Jerapah laki-laki yang lahir di Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan, Jatim itu menjadi monumental. Menteri Pariwisata Arief Yahya memberi nama si jabang bayi itu “Bimo”. Yang dalam pewayangan itu adalah nama lain dari Seno atau Werkudoro, anak kedua di pendowo limo.

Nama itu sangat istimewa. Bukan hanya karena nama Bimo itu perlambang satria Pendawa yang tidak banyak bicara, tapi banyak bekerja. Tetapi, nama itu adalah nama anak laki-laki Menpar Arief Yahya. “Iya, betul! Itu nama salah satu orang yang paling saya cintai, anak anak saya!” sebut Arief Yahya yang penggemar seni dan cerita wayang kulit itu.

Menpar mengingatkan pada para pejabat pemda yang hadir, agar bergerak lebih cepat. Caranya, buat sparing partner atau ciptakan musuh, agar tidak ngantukan dan lelet. Dia mencontohkan dua negara yang pariwisatanya
bertumbuh paling cepat, yakni Jepang dan Vietnam.

“Dulu saya menempatkan Malaysia sebagai musuh emosional, dan Thailand sebagai musuh professional. Pertumbuhan kedua negara itu jauh di bawah Indonesia. Brandingnya juga jauh di sudah dikalahkan Indonesia. Kita dan Vietnam termasuk 20 besar negara the fastest growing in the world, dengan tumbuh di atas 20%, empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Arief Yahya.

Di akhir cerita, Menpar Arief menantang balapan Jatim dengan 9 destinasi prioritas lain untuk menjadi yang tercepat. “Siapa yang tercepat menembus 1 juta wisman di 2019? Saya tantang Jatim untuk berkompetisi! Biasanya, Jatim itu semangat dan menangan kalau sudah berlomba seperti ini,” tantangnya.

Atraksi dan sekaligus Amenitas di Bromo-Tengger-Semeru (BTS) Jawa Timur yang pasti, sudah bertambah satu lagi. Rabu, 3 Agustus 2017 ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya menekan tombol Grand Opening Baobab Safari Resort, di Pasuruan, Jawa Timur.

Baca juga:  Jokowi Hadiri KTT Perayaan 50 Tahun Kerja Sama ASEAN-Jepang

Ini akan menjadi resort pertama di Indonesia dengan konsep akomodasi yang dikelilingi oleh satwa liar. Karena kompleks resort itu terintegrasi dengan Taman Safari Indonesia II Prigen, yang hidup bersama satwa liar di alam bebas.

“Pasti seru dan penuh sensasi! Baobab Safari Resort bisa menjadi bagian yang memperkuat pengembangan Atraksi Bromo-Tengger-Semeru dan sekitarnya,” jelas Arief Yahya, Menpar RI yang sempat meninjau lokasi resort itu.

Kementerian Pariwisata, lanjut Arief Yahya, mengapresiasi manajemen PT Taman Safari Indonesia yang membuka Baobab Safari Resort and Convention itu. Ada tiga hal strategis yang disampaikan Menpar Arief di Prigen, Jatim. Pertama, Baobab ini merupakan amenitas di tengah atraksi BTS, dan Taman Safari terbesar di Indonesia, dengan luas 350 ha.

“Bahkan salah satu yang terluas di Asia, untuk kategori Taman Safari. Bedanya Taman Safari dengan Zoo atau kebun binatang itu, Taman Safari binatangnya dilepas bebas, sedang Zoo dimasukkan ke dalam kerangkeng,” kata Menteri Arief Yahya.

Sebagai atraksi dan amenitas, lanjut Menpar Arief, Baobab Safari Resort and Convention ini adalah Konsep Animal Edutainment pertama, yang memadukan akomodasi dikelilingi oleh satwa liar. Bahkan agar makin menarik, TSI II memiliki Aquatic Land seluas 1.500-2.000 m2 yang dihuni oleh pinguin, linsang, anjing laut dan satwa langka lainnya.

Kedua, kata Arief Yahya, TS II itu berada di destinasi prioritas, yang biasa disebut 10 Bali Baru. Karena itu atraksi dan amenitasnya juga harus word class, karena Bromo Trngger Semeru merupakan satu dari 10 destinasi yang diformat menjadi kelas dunia.

“Tidak lama lagi akan dibuat Perpres Badan Otorita Pariwisata (BOP) BTS, yang menggunakan prinsip single management single destination. Ujung dari BOP ini adalah akan memiliki Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata,” jelas Arief Yahya.

Baca juga:  TikTok Harus Patuhi Peraturan Berlaku

Point strategis ketiga adalah pengembangan destinasi. Menpar Arief Yahya memiliki rumus 3A, sebagai syarat pengembangan sebuah destinasi yang berkelas. “Harus ada atraksi, harus punya akses dan tersedia amenitas yang cukuo,” ungkap dia.

Kemenpar memang sedang mengembangkan 10 destinasi prioritas atau yang populer sebagai ’10 Bali Baru’. Ini adalah salah satu cara untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2019. “Satu diantaranya adalah Bromo-Tengger-Semeru (BTS), gunakan momentum ini untuk membangun pariwisata di Jawa Timur,” katanya.

Bromo Tengger Semeru sendiri berada di 4 (empat) kabupaten, yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Pasuruan. Karena itu, Badan Otorita Pariwisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) nanti akan dikelola dengan cara single destination single management.

Kabupaten Pasuruan memiliki sejumlah atraksi unggulan. Antara lain daya tarik wisata alam unggulan yang dikemas sebagai kawasan eco resort & organic farm yaitu Kaliandra. Lalu daya tarik wisata budaya, Candi Jawi dan Candi Belahan.

Sedangkan daya tarik wisata buatannya, ada Taman Dayu Golf Club & Resort dan Finna Golf & Country Club, Taman Safari II. Baobab Safari Resort tidak hanya berfungsi sebagai amenitas di dalam kawasan Taman Safari II, tetapi juga atraksi dengan point of interest yang dapat menarik kunjungan wisatawan.

“Keduanya akan meningkatkan keunggulan kompetitif pariwisata Pasuruan dan BTS. Akses menuju Baobab Safari Resort juga mudah, dari Bandara Internasional Juanda di Surabaya, Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang, serta jalan tol Malang-Pandaan untuk mengakomodir wisatawan dari luar Jawa Timur,” ujarnya.

Baca juga:  Kemilau Sumatera 2017 Bikin Tren Berwisata Makin Tinggi

Indonesia, kata Arief Yahya, punya potensi atraksi yang kuat, tetapi masih lemah di environmental sustainability. “Pengalaman menunjukkan, bahwa alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata dengan cara yang lestari, akan semakin menyejahterakan masyarakat. Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan!” kata dia.

Dia mengingatkan prinsip pengembangan pariwisata yang berkelanjutan atau 3P (Planet, People, Profit). Taman Safari Indonesia group, dinilai memiliki destinasi wisata yang concern dengan isu ini. Mereka terus menerus dan turun temurun menjadi tempat wisata keluarga yang berorientasi pada konservasi habitat satwa di alam bebas, dan berwawasan lingkungan.

Menpar dalam press conference juga menjelaskan, persaingan di masa kini adalah yang cepat mengalahkan yang lambat. Karena itu dia mengingatkan, agar Jatim bergerak lebih cepat. “Mumpung branding Wonderful Indonesia semakin berkobar di dunia, mengalahkan Malaysia dan Thailand,” jelas Arief Yahya.

Jansen Manangsang, Dewan Direksi dan Komisaris PT TSI mengatakan nama Baobab itu sebenarnya berasal dari nama pohon di Afrika. Pohon kehidupan, yang bisa memberi oase kehidupan untuk hotel dengan konsep African Style. “Tidak harus jauh-jauh ke Afrika, cukup ke Prigen Pasuruan sudah mendapatkan sensasi Afrika,” kata Jansen.

Saat ini ada 4 Taman Safari di tanah air, TSI Cisarua Bogor, TSI Prigen Pasuruan, Taman Dolphin Batang dan TSI Bali. Di Jatim ini, setahun dikunjungi 2.418 wisman, 431.625 wisnus. “Nomor satu Malaysia, Singapore, China, Taiwan, dan lainnya. Sedang di Bogor terbanyak dari Timur Tengah,” kata Jansen.

Berbeda dengan TSI Bali yang 90% dikunjungi wisatwan mancanegara, dengan urutan China, Korea, India, Rusia, Australia dan lainnya. Baobab Safari Resort sendiri memiliki 148 kamar, 120 deluxe rooms, 24 premium rooms dan 4 junior suite rooms, dilengkapi 1 ballroom untuk MICE. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *