JAKARTA, BALIPOST.com – Kemenhub memberikan apresiasi kepada terminal peti kemas di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok yang telah bekerjasama dalam pelimpahan pelayanan jasa kepelabuhanan PT Jakarta International Container Terminal (JICT) menyusul aksi mogok yang dilakukan karyawannya.
Dirjen Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono mengatakan, pelayanan jasa kepelabuhanan tetap berjalan dengan baik karena sudah ada rencana darurat yang didukung oleh 4 Terminal Peti Kemas lainnya di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok. Keempat terminal peti kemas tersebut yaitu Terminal Peti Kemas Koja, New Port Container Terminal 1 (NPCT-1), Terminal 3 Tanjung Priok, dan Terminal Mal.
Tonny juga mengapresiasi media yang telah memberitakan mogoknya pekerja JICT secara proporsional dan berimbang sehingga masyarakat mendapatkan informasi sesuai fakta di lapangan. “Aksi mogok kerja SP JICT merupakan bagian dari azas demokrasi dan sudah seharusnya dihormati pelaksanaannya namun kami sebagai regulator harus memastikan agar pemogokan di JICT tidak menghambat pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok dengan membagi habis pelimpahan pelayanan jasa kepelabuhan dari JICT ke terminal lainnya di area Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Tonny.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Bay M Hasani memastikan, kegiatan operasional di Pelabuhan Tanjung Priok tetap berjalan normal seperti biasa. “Memang terjadi mogok kerja di JICT namun pelayanan jasa operasional Pelabuhan Tanjung Priok tetap normal kok. Di Tanjung Priok ada lebih dari satu terminal peti kemas jadi kalau JICT-nya tidak beroperasi masih ada Terminal lainnya yang bisa membantu pelayanan kepelabuhanan,” kata Bay.
Bay menyebutkan, sebanyak 20 kapal yang semestinya ditangani JICT hingga 10 Agustus 2017 sudah dialihkan bongkar muatnya ke terminal lain di Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu di Terminal Koja (7 kapal), Terminal NPCT-1 (6 kapal), Terminal 3 (5 kapal), dan Terminal MAL (2 kapal).
Adapun sejak 2 Agustus 2017 untuk NPCT-1 melayani 1 kapal, Terminal 3 melayani 2 kapal, TPK Koja melayani 2 kapal yang semuanya merupakan limpahan dari JICT disamping melayani jasa kepelabuhanan rutin masing-masing. “Disamping melayani jasa kepelabuhanan limpahan JICT, seluruh kegiatan bongkar muat rutin di Pelabuhan Tanjung Priok dapat terlayani dengan baik,” tegas Bay. (Nikson/balipost)