tanah
Presiden Joko Widodo saat menyerahkan sertifikat tanah hak atas tanah program strategis nasional di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Presiden menyerahkan 5.903 sertifikat kepada warga Bali, Jumat (4/8/2017). (BP/nto)
DENPASAR, BALIPOST.com- Presiden Joko Widodo menegaskan komitmennya kepada masyarakat di Bali. Yaitu komitmen pemerintah pusat yang menargetkan pada Tahun 2019 semua tanah di Bali sudah bersertifikat.

Janji Presiden Jokowi disampaikan saat menyerahkan sertifikat hak atas tanah program strategis nasional di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyerahkan 5.903 sertifikat kepada warga Bali, Jumat (4/8/2017).

Presiden menjelaskan di Indonesia terdapat 126 juta bidang yang harus disertifikatkan, namun yang diberikan baru 46 juta bidang. Tahun ini, pemerintah menargetkan akan membagikan 200.000 sertifikat dan tahun 2019 semua tanah di Bali sudah bersertifikat.

Baca juga:  Kasus Kematian Brigadir J Ada Indikasi Langgar HAM

“Dan dari semua (daerah), di Bali ini paling cepat, 2019 sudah semuanya (sertifikat) diberikan. Yang lainnya sampai 2025,” ucapnya.

Sertifikat merupakan tanda bukti hak atas tanah. Oleh karenanya, Presiden Jokowi mengingatkan apabila seseorang telah memiliki sertifikat tanah maka akan mendatangkan dan  memberikan banyak manfaat bagi masyarakat penerimanya.

“Kalau sudah memiliki sertifikat ini enak, enggak ada sengketa-sengketa lagi. Karena ada ribuan sengketa yang harus diselesaikan. Sengketa harus dihentikan dengan sertifikat tanah,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga:  Jokowi Dijadwalkan Buka TKN di GWK

Hal lain yang juga ditekankan Presiden Jokowi adalah agar para penerima sertifikat menjaga sertifikatnya dengan baik. “Tolong dicarikan plastik agar tak rusak, difotokopi agar kalau hilang mudah mengurusnya lagi di BPN,” ucap Presiden.

Selain itu, Presiden meminta kepada masyarakat yang telah menerima sertifikat agar sertifikat yang sudah dimiliki dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan keluarga dengan tetap melakukan kalkulasi terlebih dahulu.

Baca juga:  Kasus Pembunuhan Pegawai Kontrak Badung oleh Suaminya Direkonstruksi

“Tapi hati-hati kalau ingin diagunkan ke bank. Kalkulasi dulu bunga dan pokoknya, bisa nyicil enggak? Kalau enggak bisa, jangan dipaksakan,” pesan Presiden.

Turut mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.(hardianto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *