Rapimnas
Peserta Rapimnas Hanura, Thamrin Usman meninggal di warung makan Kalasan di Jalan Raya Kuta, Badung.(BP/ist)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Di sela-sela Rapimnas Hanura di Kuta, anggota DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, Thamrin Usman ingin menikmati makan di Kampung Turis tersebut. Saat hendak makan di warung makan Kalasan Jalan Raya Kuta, politisi Partai Hanura ini menghembuskan nafas terakhir dalam posisi duduk, Jumat (4/8) kemarin. Ia meninggal diduga karena sakit jantung.

Menurut anggota Polresta Denpasar, korban menginap di Hotel Restu Bali kamar 121 di Jalan Legian, Kuta, Badung. Sekitar pukul 15.15 Wita, korban datang ke warung tersebut dipegangi istrinya, AdjiInai Citrawati (55). Selanjutnya korban duduk di sebelah istrinya. Citrawati lalu memesan air kelapa muda. Setelah minuman disajikan diambil dan diminum Citrawati. Sedangkan korban belum sempat minum, ditinggal oleh istrinya belanja di toko baju sebelah TKP.

Baca juga:  Direkonstruksi, Pelaku Penusukan Hingga Tewas di Gitgit Lakukan 27 Adegan

Berselang 5 menit kemudian Citrawati datang dan langsung duduk di samping korban. Tiba-tiba wanita asal Samarinda ini teriak minta tolong karena suaminya pingsan posisi tertunduk di atas tangannya. “Karyawan rumah makan berusaha menolong korban dengan cara membantu merebahkan tubuh korban di lantai beralaskan matras. Saat direbahkan korban sempat bernafas sebanyak 2 kali, tapi setelah itu menurut karyawan warung tidak bernafas lagi,” tegas petugas yang enggan disebut identitasnya ini.

Baca juga:  Lindungi Masyarakat dari COVID-19, ITDC Disinfeksi di Desa Penyangga

Dari keterangan Citrawati, suaminya itu memiliki riwayat sakit jantung dan sudah pernah operasi jatung sekitar 2 tahun lalu. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke kamar jenazah RSUP Sanglah menggunakan ambulans untuk dilakukan visum.

Kapolsek Kuta Kompol Wayan Sumara saat dikonfirmasi mengatakan memang benar ada kejadian itu dan anggotanya sudah olah TKP. Ditanya penyebab kematian korban, Kapolsek Sumara belum berani memastikan. Saat meninggal korban mengenakan baju kemeja Partai Hanura. Saat dilakukan pemeriksaan awal tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. “Memang istrinya menyampaikan suaminya sakit jantung, tapi perlu kami dalami dulu dan menunggu hasil visum atau otopsi,” kata mantan Kapolsek Ubud, Gianyar ini.(kerta negara/balipost)

Baca juga:  Bali Catat Puluhan Kasus COVID-19 Baru
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *