JAKARTA, BALIPOST.com – Kabar gembira bagi wisatawan dan destinasi wisata Danau Toba dan sekitarnya. Pasalnya, pembangunan perpanjangan landasan pacu (runway) dan terminal baru untuk internasional Bandara Silangit bakal rampung 15 September 2017 mendatang.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, saat melakukan kunjungan kerja ke Bandara Silangit Sabtu, 5 Agustus 2017, mengatakan, ditingkatkannya status Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli, Sumatera Utara sebagai Bandara Internasional demi melayani antusias wisatawan ke Danau Toba. Dengan begitu wisatawan tidak harus transit terlebih dulu untuk bisa mencapai objek wisata Danau Toba.
“Saya sudah melihat perkembangannya Bandara Silangit. Dipastikan perpanjangan landasan pacu dan terminal internasional akan selesai 15 September 2017. Runway yang tadinya 2.200 meter sekarang menjadi 2.650 m dan lebar yang tadinya 30 meter menjadi 45 meter. Ini menjadikan Bandara Silangit jadi memungkinkan didarati pesawat-pesawat besar seperti pesawat tipe 737-800 atau sekelas Airbus 320. Dan, nantinya penerbangan dari Singapura akan mudah mendarat di sana,” ungkap Awaluddin, Jumat (4/7).
Dengan selesainya Bandara Silangit jadi internasional, lanjut Awaluddin, pencapaian penumpang ditargetkan hingga 500.000 orang hingga tahun 2019. Saat ini, pertumbuhan penumpang Bandara Silangit terus mengalami peningkatan pesat. Permintaan yang tinggi tersebut salah satunya didorong peningkatan jumlah wisatawan yang menuju ke Danau Toba.
“Penumpang yang menggunakan Bandara Silangit mencapai 124.000 orang selama semester I-2017, atau tumbuh lebih dari 300% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu 31.000 penumpang, sekarang ada 124.000. Jadi dalam satu bulan tak kurang dari 20.000 penumpang. Prediksi kami sampai akhir tahun 250.000-300.000 penumpang,” papar Awaluddin.
Silangit adalah salah satu bandara dari 13 bandara yang berada di bawah manajemen PT Angkasa Pura II (Persero). Airport Operator yang masuk dalam nominasi penghargaan International Airport Review Award 2017.
Di 2017 ini, ada 9 kategori penghargaan International Airport Review Award 2017. Indonesia lewat AP II masuk nominasi di tiga kategori. Yang pertama, Passenger Experience. Nominasi berikutnya Airside Operation. Satunya lagi Air Traffic Center (ATC) / Air Traffic Movement (ATM). “Yuk, para sahabat, bantuin e-voting buat AP2 ya,” ajak Awal.
Panduan e-votenya sangat gampang, Syaratnya? Satu email, satu suara, satu IP Address, satu device, atau satu computer atau HP satu suara. Cukup klik linkhttps://www.internationalairportreview.com. Setelah itu buka kategori Passenger Experience, Airside Operation, dan Air Traffic Center (ATC) / Air Traffic Movement (ATM). Di tiga pilihan tadi ada pilihan Angkasa Pura II. Klik lalu kirimkan sebelum 31 Agustus 2017.
Awaluddin menambahkan, peningkatan penumpang pasca menjadi bandara internasional akan diupayakan dengan menarik penumpang dari 3 hub bandara, yakni Bandara Changi Singapura, Bandara Internasional Kuala Lumpur, dan Bandara Suvarnabhumi Bangkok.
“Desain awal kan untuk domestik. Tapi kemudian Kementerian Pariwisata minta dikembangkan untuk mendukung pariwisata di Danau Toba. Yang membedakan dengan bandara domestik prinsipnya hanya penambahan fasilitas Bea Cukai, Karantina, dan Imigrasi,” ujar Awaluddin.Saat ini sudah dua maskapai yang sudah melayani penerbangan ke Silangit yakni Garuda dan Sriwijaya, dan dalam waktu dekat akan menyusul Lion Air.
“Menarik kalau dilihat dari traffic Silangit, ini membuktikan kalau destinasi Danau Toba penuh pesona. Artinya setelah diperbaiki bandaranya, permintaannya sangat tinggi,” ungkapnya.
Prediksi Menteri Pariwisata Arief Yahya soal Bandara Silangit, persis! Begitu Akses Udara dibuka, destinasi Danau Toba bergairah. Menpar Arief menyebut Supply creates its own Demand! Itu awal perdebatan untuk mengaktifkan Bandara Silangit untuk Pariwisata.
Dikatakan Menpar Arief Yahya, pihaknya sudah mengirim surat kepada Kementerian Hukum dan HAM, agar dapat mempersiapkan tenaga imigrasi untuk Bandara Silangit.
“Kemenkum HAM sudah mempersiapkan tenaga keimigrasian. Jika Bandara Silangit tidak segera dibangun jadi Bandara Internasional, maka wisatawan akan enggan datang ke Danau Toba, sebab orang kalau sudah waktu tempuhnya lebih dari dua jam perjalanan darat itu tidak akan mau,” ungkapnya.
Untuk membangun kawasan Danau Toba, dijabarkan Menpar Arief Yahya, pemerintah secara umum telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 20 triliun, yang nantinya dana Rp10 triliun untuk pembangunan infrastruktur dasar, dan Rp 10 triliun untuk pembangunan resort.
“Saat ini, infrastruktur sudah mulai dikerjakan, seperti jalan tol, perbaikan jalan menuju Bandara Silangit yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 350 miliar, perbaikan jalan menuju Bandara Sibisa dan pembangunan jalan inner ringroad Danau Toba di Samosir, serta jalan outer ringroad di luar Danau Toba,” papar pria asal Banyuwangi ini. (kmb/balipost)