GIANYAR, BALIPOST.com – Tugu pahlawan peringatan gugurnya kapten, I Wayan Dipta yang berlokasi di areal luar Pura Dalem Sukawati mengalami kerusakan. Kerusakan ini nampak dari tembok penyengker yang runtuh di bagian timur dan barat.
Kondisi ini terjadi lantaran pohon beringin yang tumbang meruntuhkan peyengker tersebut. Kini, tugu tersebut menunggu perbaikan.
Di depan areal luar Pura Dalem Sukawati terdapat dua tugu pahlawan. Tugu pertama di sebalah Utara pura untuk memperingati gugurnya Kapten Dipta pada 1946 silam. Lalu di tugu sebelah Selatan, ada tugu yang berisi nama-nama pejuang yang gugur saat melawan Belanda.
Perbekel Sukawati, Dewa Gede Dwi Putra menyatakan, perbaikan tugu pahlawan tersebut bukan kewenangan desa. Meski demikian pihaknya sudah berupaya mengusulkan ke camat untuk perbaikan. “Desa tidak punya kewenangan, karena itu kami usulkan ke camat,” ucapnya.
Pihaknya pun berharap proses perbaikan bisa dianggarkan di APBD perubahan. Dikatakan selama ini, pihak desa sebatas melakukan gotong royong membersihkan areal tugu pahlawan itu. “Yang rutin bersih-bersih itu keluarga dari pahlawan yang nama-namanya tercantum di sana (tugu bagian Selatan-red),” jelasnya.
Dijelaskan Dewa Dwi Putra, setiap peringatan 17 Agustus, di tugu itu rutin digelar upacara, baik di tugu sebelah utara tempat gugurnya Kapten Dipta, maupun di tugu sebelah selatan. Kegiatan itu berupa tabur bunga diawali dengan tugu di selatan hingga di utara. “Saat 17-an, Muspika, dipimpin camat, mendatangi tugu melakukan tabur bunga. Untuk menghias, biasanya dilakukan Pemuda Pancamarga dan muspika,” jelasnya.
Disamping digelar tabur bunga di tugu itu, juga digelar napak tilas perjuangan pahlawan Gianyar melawan Belanda. “Napak tilas, melewati pura dalem itu,” ujarnya. (Manik Astajaya/balipost)