Suasana di Ulun Danu Beratan. (BP/bit)
TABANAN, BALIPOST.com – Pasca aksi yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan pengempon pura Beratan, pada 26 Juli lalu, gebog pesatakan Beratan menggelar upacara penyapsap berupa Rsi Gana, guru piduka dan bendu piduka di Pura penataran agung ulun danu beratan, Senin (7/8) sore. Rangkaian upacara dipuput oleh Ida Pedanda saking Griya Cau Blayu, Marga.

Manager operasional DTW Ulundanu Beratan, I Wayan Mustika didampingi Sekretaris operasional, I Wayan Parwata menyampaikan rangkaian upacara ini merupakan hasil rapat Gebog pesatakan Beratan. Mereka sepakat untuk menggelar upacara pembersihan areal Pura dan kawasannya untuk menghapus leteh Pura.

Baca juga:  Gubernur Koster Minta PKK Pantau Dampak COVID-19

Upacara diawali dengan Rsi Gana di jeroan Pura lanjut melakukan pecaruan manca sanak di masing-masing pelinggih dan areal nista mandala (parkir, red). Tujuannya untuk menyucikan kembali kawasan Pura yabg terkenal dengan keindahan danaunya.

Dijelaskannya, upacara guru piduka ini dilajukan mengingat saat aksi yang dilakukan pada Rabu (26/7) ada kegiatan di luar konteks persembahyangan di areal Pura seperti dharma wacana yang justru sifatnya provokatif dan adanya aksi pemasangan spanduk di areal kawasan. “Ini salah satu poin hasil rapat pengempon pura pasca aksi, dan ini atas dasar restu Bhagawanta Puri dan Angga Puri yakni Puri Marga selaku penganceng, kami sepakat untuk menyucikan kembali pura dan arealnya,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Retribusi di Kintamani, Penelokan Didukung Jadi Jalur Khusus Pariwisata
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *