GIANYAR, BALIPOST.com – Singapadu tidak hanya terkenal dengan seni pertunjukan, namun juga memiliki kesenian topeng, sebagai kerajinan yang dilestarikan dari masa ke masa. Berbagai topeng pun banyak dilahirkan dari daerah ini.
Seperti Cokorda Agung Api, sang pelopor Topeng Singapadu yang terinspirasi membuat Barong Ket dari kilauan cahaya matahari. “Cerita beliau dituangkan dalam tari kreasi Barong Api dengan durasi sekitar 12 menit,” ucap Prof. Dr. I Made Bandem, MA. saat menghadiri pameran retrospektif topeng di Ketewel, Sukawati, Minggu (6/8) malam.
Sementara perwakilan Asosiasi Seniman Desa Singapadu, Made Supena, mengatakan, eksibisi atau pameran ini boleh dikatakan sebagai sebuah upaya retrospektif. “Selama ini Desa Singapadu terkenal dengan seni pertunjukannya, namun seni topeng jauh lebih tua keberadaannya di Singapadu, “ katanya.
Melalui pameran topeng ini dapat dilihat kiprah para seniman pada masa awal hingga masa kini. Dikatakan di pameran ini juga banyak mengontruksi seni topeng. “Ini memang tidak mudah, namun topeng adalah aset budaya Desa Singapadu, karena itu terus kami perjuangkan agar tetap menjadi identitas Singapadu,” tegas Supena.
Beragam tapel, baik yang berbentuk topeng barong (Bebarongan) atau topeng dramatari (Patopengan) dipamerkan. Di samping topeng-topeng klasik, ditampilkan juga karya sejumlah seniman muda berupa topeng-topeng modern dan kontemporer, dengan kurator Prof. Dr. I Made Bandem, MA. dan Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST, MA. (Manik Astajaya/balipost)