SUMEDANG, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo mengingatkan di era reformasi saat ini masyarakat tidak ragu lagi mendebat, mengkritik, bahkan protes apabila mendapat pelayanan tidak memuaskan dari pemerintah. Oleh karena itu, birokrasi terutama Pamong Praja Muda lebih peka terhadap setiap perkembangan di masyarakat.
Amanat tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat menjadi inspektur upacara pada pelantikan 2.014 Pamong Praja Muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXIV Tahun 2017 di Lapangan Parade Abdi Praja IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (8/8).
“Jadikan kritik masyarakat sebagai bahan untuk perbaikan, sebagai bahan untuk melaksanakan reformasi birokrasi di lingkungan saudara-saudara nantinya bertugas,” pesan Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo meminta Pamong Praja Muda selalu bekerja keras agar menjadi garda terdepan dalam mengembangkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. “Sebagai Pamong Praja Muda, saudara-saudara harus menjadi terdepan dalam perubahan pola pikir, pola sikap, sistem, dan tata kelola pemerintahan yang baik,” pinta Kepala Negara.
Presiden juga menyampaikan sejumlah hasil kerja bersama pemerintah yang telah berhasil dicapai. Mulai dari peringkat kemudahan berusaha Indonesia yang naik ke peringkat 91, tingkat kepercayaan rakyat kepada pemerintah yang menempati posisi pertama dalam survey Gallup International, hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang mencapai kategori high human development untuk pertama kalinya dalam sejarah.
“Itu semua jangan hanya saudara-saudara pertahankan, tetapi harus kita tingkatkan, harus kita majukan, harus kita kembangkan dengan baik,” kata Presiden.
Tak lupa, Presiden mengingatkan agar Pamong Praja Muda berani berinovasi dan berkreativitas dalam menjalankan tugas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mengingat saat ini dunia sedang mengalami perubahan yang begitu cepat, utamanya di bidang teknologi dan pelayanan. “Semua Pamong Praja Muda jangan pernah kita bekerja monoton, berpikir linear, dan terjebak oleh rutinitas-rutinitas yang itu-itu saja. Kita semuanya harus berani melakukan terobosan, sekali lagi melakukan terobosan,” ujar Presiden.
Presiden juga mengingatkan peran Pamong Praja Muda dalam menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya dengan menjunjung tinggi profesionalime dan netralitas dalam memberikan pelayanan kepada masyrakat. “Berikan layanan yang sama baiknya dan sama cepatnya kepada semua rakyat. Jangan pernah melakukan diskriminasi pelayanan berdasarkan warna kulit, daerah asal, agama, dan lainnya,” tegas Presiden Jokowi yang mengucapakan selamat bertugas kepada seluruh Pamong Praja Muda lulusan IPDN angkatan 24 tahun 2017.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengalungkan Kartika Pradnya Utama, memasang pangkat dan menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Lulusan Terbaik Program Sarjana (S-1) Yegi Wirianto Pratama serta mengalungkan Kartika Astha Brata, memasangkan pangkat dan penyerahan Piagam Penghargaan kepada Lulusan Terbaik Program Diploma IV Rahmi Hayati. (Hardianto/balipost)