Revitalisasi
Beberapa pedagang menunggu pembeli di Unit Pasar Kapal, Badung, Rabu (9/8). (BP/dok)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pasar Tradisional Kapal merupakan satu satu dari sembilan unit pasar yang di revitalisasi. Pengelolaan pasar di bawah PD Pasar Badung menelan anggaran Rp 1,6 miliar dari APBD Badung tahun 2016. Tampilan pasar pun kini lebih rapi dan jauh dari kesan semrawut.

Sayangnya, dampak dari revitalisasi belum membuahkan hasil. Tak sedikit pedagang yang mengeluh akibat sepinya pembeli. Seperti diakui Biang Ari pedagang kelonongan di pasar setempat, Rabu (9/8). Wanita paruh baya ini mengaku sepi pembeli, bahkan penghasilanya kadang kala tidak tidak mencapai Rp 100ribu per hari. “Ngih (iya) pembeli masih sepi. Tiang ulin semengan medagang (saya dari pagi jualan) bisa dapat Rp 20 ribu saja,” keluhnya.

Baca juga:  Hasil Sidak Bupati, Rekanan Diminta Perhatikan Kualitas Proyek

Padahal, setiap los atau kios telah dikelompokan sesuai jenis barang dagangan. Upaya ini untuk memudahkan para pembeli. Sepeti halnya, pedagang buah khusus pada blok pedagang buah, sayur khusus sayur, dan alat kelengkapan upakara juga khususnya, demikian seturusnya.

Dirut PD Pasar Badung, I Made Sutarma, mengatakan sebelum terbakar dan di revitalisasi, pasar yang merupakan unit Pasar Kapal memiliki 90 pedagang, namun kini hanya 70 pedagang. Padahal, ditinjau dari tata letak sangat strategis. Terlebih, pasca-revitalisasi kondisi pasar jauh lebih bersih, lahan parkir juga luas, retribusi juga murah. Hanya saja menjadi kendala pasar yang Plaspas pada 12 Januari 2017 itu masih sepi pengunjung.

Baca juga:  Selatan Bali Diguncang Gempa 4,4 SR

“Kami tengah melakukan pemasaran. Sekarang baru 70 pedagang dari 90 seharusnya. 20 di antaranya masih terus dipasarkan. Setiap calon pedagang yang berencana menyewa tempat itu mengeluhkan sepi pengunjung, itu sanja kendalanya,” ucapnya.

Anehnya, dengan jumlah kunjungan yang menurun, pejabat asal Gulingan ini malah mengaku pendapatan pasar setiap bulan meningkat sebesar 50 persen dari sebelum direvitalisasi. Dari sebelumnya ditargetkan Rp17 Juta Perbulan kini ditingkatkan menjadi Rp23 juta sampai Rp24 juta perbulan. “Kadang tercapai kadang tidak. Kan tergantung fluktuasi pedagang dan pengunjung pasar. Tapi kondisi pasar sudah jauh lebih baik,” ungkapnya.

Baca juga:  Sat Pol PP Hentikan Pengkaplingan Pantai di Nusa Penida

Seperti diketahui, selain unit pasar Kapal,pasar yang dibawah kendali PD pasar yakni pasar Sembung, Pasar Umum Beringkit, Pasar Kerthasari-Latu, Pasar Petang, Pasar Kuta I, Pasar Kuta II, Pasar Nusa Dua, dan Pasar Hewan Beringkit.(parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *