JAKARTA, BALIPOST.com – Ibarat tsunami, Co-Branding Wonderful Indonesia tidak terbendung lagi. Semua lini, semua sektor, pemerintah non pemerintah, bergerak bersama-sama membangun “national brand” di pariwisata, Wonderful Indonesia.

“Itu menunjukkan, brand Wonderful Indonesia yang dipopulerkan Kemenpar semakin kuat. Swasta tidak akan mau, kalau brand yang hendak dikolaborasi dengan produknya tidak kuat! Mereka juga menyadari, ketika kuat ketemu kuat, maka hasilnya akan menjadi kuat sekali,” kata Menpar Arief Yahya.

Brand Wonderful Indonesia yang kuat itulah seksi untuk digandeng. Itulah mengapa Malang Strudle juga berminat Co Branding dengan pariwisata Indonesia. “Silakan, ramai-ramai, para industri untuk Co Branding dengan Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia,” paparnya.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, Kuliner tradisional merupakan produk lokal yang punya nilai penting bagi sektor pariwisata. Kontribusi kuliner lokal ini cukup signifikan, pasalnya penganan khas mampu memberi pengalaman baru ketika datang ke suatu tempat dan bisa jadi daya tarik untuk berkunjung kembali.

“Perkembangan produk lokal sudah seharusnya jadi tugas pemerintah agar bermacam menu tradisional bisa dikenal luas. Hal-hal seperti ini menjadi tugas utama kami dalam mengomunikasikan kuliner melalui pariwisata, serta menggairahkan kembali makanan tradisional jadi sesuatu yang bernilai,” ujar Esthy yang didampingi Plt Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Hariyanto di Jakarta, Selasa (8/8).

Baca juga:  Terima Wisatawan China, Presiden Tekankan Pentingnya Penerapan Prokes

Esthy menjelaskan, dengan mengusung oleh-oleh kekinian khas Malang, Malang Strudel juga membawa misi mempromosikan Malang sebagai destinasi wisata yang amazing. Hampir setiap minggu Malang Strudle memproduksi konten video di Youtube yang mengangkat destinasi-destinasi unggulan di kawasan Malang.

“Wisatawan yang datang ke Malang, selain membawa kripik, saat ini Malang Strudle sudah menu wajib untuk dijadikan buah tangan. Kualitas makanan, cita rasa, cara penyajian, kemasan, inovasi, tampilan hingga daya tahan makanan sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh,” ucap Eshty yang diamini Hariyanto.

Sementara itu, CEO Malang Strudle Donny Kris bersama Teuku Wisnu yang jadi pencetus Malang Strudel. Merupakan pionir oleh-oleh kekinian dengan mengangkat selebritis sebagai endorser. Memang, strudel bukanlah makanan khas Indonesia.

Strudel merupakan kue sejenis pastry yang berasal dari Austria, Jerman. Sekilas tentang strudel, ini merupakan salah satu makanan penutup (dessert) yang paling umum dikonsumsi oleh masyarakat Jerman. Mereka seringkall menyebutnya dengan nama Apfelstrudel atau Apple Strudel.

Baca juga:  Ini loh 10 Destinasi Wisata Rekomendasi Menpar untuk Pemudik di Tegal

“Ide pembuatan strudel ini pertama kali muncul saat Shireen dan Wisnu berjalan-jalan ke Eropa. Saat itu, keduanya menyukai strudel dan akhirnya mereka membawa makanan ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga di Indonesia, Tak lama kemudian, Wisnu sering mengunjungi Malang dan terlintas bahwa mungkin akan menarik jika membuat strudel khas Malang,” ujar Donny.

Lebih lanjut Donny menjelaskan, strudel khas Wisnu ini dengan tujuh varian rasa. Mulai dari apel, keju, coklat pisang, strawberry, nanas, jeruk, dan mix fruit. Harganya juga cukup terjangkau. Satu kotak strudel ini dibandrol dengan harga Rp 45.000. Uniknya lagi, strudel ini hanya bisa kamu temukan di Malang. Jadi, tak heran jika strudel ini diberi nama Malang Strudel.

“Sejak dibuka 20 Desember 2014 lalu, banyak komentar positif tentang rasa lezat Malang Strudel ini. Banyak pula pesanan dari luar kota, namun mohon maaf Malang Strudel hanya bisa dibeli di kota Malang, agar kue ini juga bisa menjadi “khas” kota Malang yang tidak dijual di kota lainnya. Ayo wisata ke Malang dan jangan lupa mampir di gerai kami ya,” ucapnya.

Baca juga:  Sudrajad Dimyati Dihukum Delapan Tahun Penjara

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang mengawali Co Branding dengan Wonderful Indonesia. “Saya senang, banyak kawan-kawan pengusaha yang siap dengan program promosi bersama Co Branding ini. Semakin kuat spirit Indonesia Incorporated,” jelas Arief Yahya.

Sejauh ini 20 brand sudah siap melakukan MoU. Semuanya terbagi dalam dua kategori mitra food dan non food. Brand-brand tersebut antara lain JJ Royal,Martha Tilaar, Polygon, Sahid Group, Tiket.com, Alleira Batik dan Gaia, Sunpride, Sarinah, Rumah Zakat, Sido Muncul, Sekar Group, Krisna Oleh-oleh, Secret Garden , Achilles, Sababay Wine, Bon Gout, Batik Trusmi, Dapur Solo, Malang Strudle dan Garuda Food.

“Pada MoU nanti akan disaksikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan para perwakilan brand seperti Teuku Wisnu, Martha Tilaar, Gusti Ngurah Anom, Hardianto Atmadja, Dian Sastrowardoyo founder freamtrip dan masih banyak lagi,” ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *