DENPASAR, BALIPOST.com – Kawasan pesisir Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, kini semakin ramai dikunjungi wisatawan. Terlebih, kawasan tersebut menjadi salah satu destinasi di Denpasar. Karena itu, diperlukan penataan kawasan untuk menghindari kesan kumuh yang berdampak buruk dalam dunia pariwisata. Terlebih, selama ini Pemerintah Kota Denpasar juga menjadikan kawasan Serangan sebagai salah satu desa wisata.
Sekretaris Komisi IV DPRD Denpasar I Gede Made Arya Jembawan,SE., Kamis (10/8) mengungkapkan perlunya ada penataan kawasan pesisir Serangan. Selama ini pihaknya melihat kawasan Serangan belum mendapat penataan yang maksimal. Hal ini terlihat dari banyaknya bangunan yang berdiri tanpa memperhatikan keindahan lingkungan. “Ini perlu mendapat perhatian pemerintah, terutama dalam mewujudkan
Serangan sebagai destinasi wisata di Denpasar,” ujar politisi Hanura ini. Penataan kawasan Serangan tersebut, kata dia, untuk memberikan kesan yang indah dan nyaman ketika wisatawan berkunjung ke lokasi itu. Bukan hanya untuk wisatawan, warga lokal pun akan merasa diuntungkan dengan penataan kawasan tersebut. Karena dengan adanya penataan, pengunjung akan semakin banyak dan dipastikan akan terjadi transaksi antara wisatawan dengan warga setempat. “Artinya, penataan ini bukan saja demi kenyamanan wisatawan, namun juga bisa berdampak lebih baik bagi peningkatan kesejahteraan warga setempat,” ujar Jembawan.
Menurut Jembawan, kawasan pesisir Serangan yang memiliki bentang pantai cukup indah akan sangat menawan bila terdapat jalan lingkar atau semacam lintasan jogging track di sana. Lintasan tersebut bisa digunakan wisatawan untuk mengenal lebih dekat kondisi Serangan. “Bila sudah ada jogging track, warga setempat bisa memanfaatkan untuk olahraga, sedangkan wisatawan bisa memanfaatkan lintasan itu untuk menikmati pulau Penyu tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Pemkot Denpasar melalui instansi terkait telah merancang Serangan sebagai daerah tujuan wisata. Hal ini terbukti dengan digelarnya beberapa kali Festival Serangan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) beberapa waktu lalu. Festival ini untuk memperkenalkan lebih dekat potensi Serangan kepada masyarakat umum.
Di sisi lain, Plt.Dinas Pariwisata Denpasar A.A.Bagus Sudarsana mengatakan, Serangan menjadi salah satu desa wisata. Bahkan, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada warga setempat untuk menjadi guide profesional. (asmara/balipost)