DLHK
Petugas DLHK sedang melakukan penataan taman dan pohon. (BP/par)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, geram menemukan sejumlah pohon perindang di racun oknum tak bertanggungjawab. Kejadian ini terungkap ketika pihaknya melakukan pengecekan sejumlah pohon perindang yang mati.

Kepala DLHK Badung, Putu Eka Merthawan, saat dikonfirmasi, Kamis (10/8) membenarkan hal tersebut. Pihaknya, akan melaporkan kejadian tersebut kepihak berwenang, sehingga hal serupa tidak terulang kembali. “Pohon yang kami temukan dibor sebanyak 15 lubang pada pangkal pohon dan dimasukan zat beracun, sehingga pohon mati. Tindakan ini sadis sekali, saya akan tidak tegas pelaku bila perlu kita pidanakan,” kesalnya.

Baca juga:  Angkut Sampah, DLHK Denpasar Minta Tambahan Armada

Menurutnya, pohon jenis mahoni yang berusia lima tahun diduga sengaja diracuni, karena dianggap menganggu. Padahal, pohon perindang yang berada di Jalan Sunset road-Imam Bonjol ini berada di taman meridian. “Mungkin karena dianggap menganggu pandangan rumah atau usaha sehingga berusaha untuk dihilangkan,” katanya.

Bahkan pejabat asal Sempidi, Badung membuat sayembara, bagi yang menemukan pelakunya akan diberikan hadiah uang Rp 2 juta rupiah. “Kejadian ini saya perkirakan sudah terjadi sekitar sepekan lalu. Pohonnya ada di perempatan jalan atau traffic light itu. Jadi letaknya sangat sentral, karena untuk peneduh,” katanya.

Baca juga:  Wajib, PNS Pemprov Belanja Minimal 10 Persen Gaji di Pasar Gotong Royong

Kejadian tersebut, dikatakannya sudah kedua kalinya. Dulu juga pernah ada pohon yang bernasib serupa di depan mesjid Tuban. “Kalau itu kami tahu, pohon kami dimatikan di sana karena menghalagi papan reklame,” jelasnya.

Ditanya jumlah kerugian, ia mengatakan mungkin nilainya tak seberapa jika diuangkan, namun menghidupkan pohon sampai usia lima tahun itu bukan perkara mudah. Selain itu manfaatnya bagi masyarakat untuk berteduh dan juga mengurai polusi sangat besar. “Kalau boleh, itu kami sebut teroris, sehingga pelakunya wanted. Siapapun yang berhasil mengungkap, kami berikan hadiah Rp 2 juta. Tapi itu dari uang pribadi saya, bukan uang kantor,” terangnya.

Baca juga:  Okupansi di Nusa Dua Penuh saat WWF ke-10, Sanur hingga Ubud Terima Limpahan

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk ikut menjaga pohon perindang di sekitarnya. Sementara, kemarin pihaknya melakukan perompesan pada empat pohon tersebut karena daunnya berguguran. “Saya masih koordinasi dengan pihak perkebunan. Siapa tahu bisa diselamatkan, kalau mati terpaksa kami ganti dengan yang baru,” pungkasnya.(parwata/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *