Upacara mesineb digelar di Pura Gelap Besakih, Kamis (10/8). (BP/ist)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Aci pengenteg jagat di Pura Gelap Besakih, masineb, Kamis (10/8). Prosesi panyineban kapuput Ida Pedanda Gede Made Tembau dari Gria Kulon, Aan, Banjarangkan, Klungkung. Aci ini masineb setelah Ida batara katur nyejer selama tiga hari.

Pemangku pemucuk Pura Gelap Besakih menuturkan, ritual penyineban ini mengakhiri rangkaian piodalan yang puncak karyanya sudah berlangsung 7 Agustus lalu, tepatnya saat Purnama Sasih Karo. Upacara piodalan diawali dengan prosesi nedunang Ida Batara di masing-masing palinggih. Pada Jumat (11/8) dilanjutkan dengan upacara mapepada yang bertujuan menyucikan wewalungan (binatang) yang dipakai sarana piodalan ini.

Baca juga:  Penyineban Karya Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur

Ia menambahkan, Pura Gelap merupakan salah satu bagian dari Catur Loka Pala. Terdapat empat pura yang disebut dengan Pura Catur Dala atau Catur Loka Pala yaitu Pura Ulun Kulkul, Pura Gelap, Pura Batu Madeg dan Pura Kiduling Kreteg. Catur Loka Pala adalah sebuah konsep pemujaan terhadap Tuhan sebagai pelindung alam semesta. Catur Loka Pala ini menjadi simbolis dari ke empat arah mata angin dimana Pura Gelap berada di arah selatan (daksina).

Palinggih Meru Tumpang Tiga di Pura Gelap merupakan stana Hyang Iswara. Tidak heran jika pengangge di pura ini sarwa putih atau serba putih karena di dalam Dewata Nawa Sanga, Hyang Iswara disimboliskan dengan warna putih. Piodalan di pura ini jatuh pada soma kliwon wariga dan purnama sasih karo.

Baca juga:  Gali Pasir untuk Senderan, Pekerja Temukan Kerangka Manusia

Pura Gelap ini pada zaman dahulu digunakan sebagai tempat meditasi bagi seorang pandita atau orang suci yang ingin membangkitkan kesucian dalam dirinya atau pun orang biasa yang ingin menjadi seorang pandita. Nama gelap dalam pura ini bukan berarti tanpa cahaya, tetapi sebaliknya nama gelap diambil dari kata klap yang berarti cahaya. Pura ini merupakan pusat dari sinar Bhuana Agung atau alam semesta. Sama halnya dengan Pura Lempuyang yang juga merupakan stana dari Hyang Iswara.

Baca juga:  Pascanaiknya Bule ke Padmasana, Sabtu Digelar "Bendu Piduka" di Pura Gelap

Turut Hadir Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa bersama OPD terkait lainnya, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta beserta istri dan beberapa OPD Pemkab Klungkung. Selain bersembahyang bersama, Wakil Bupati Karangasem sekaligus menyerahkan punia kepada Wakil Bupati Klungkung selaku pengempon Pura Gelap serta diserahkan kembali oleh Wabup Klungkung kepada pemangku pemucuk yg juga disaksikan oleh Bendesa Besakih, Jro Mangku Widiartha. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *