Kondisi embung Juntal Kaja, Desa Kubu saat ini kering kerontang, karena kondisinya sudah bocor. (BP/dok)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Pembangunan embung dulu menjadi salah satu program prioritas Pemkab Karangasem. Ini mulai terjadi sejak Karangasem dipimpin Bupati Karangasem I Wayan Geredeg (periode 2005-2010, 2010-2015). Namun, mulai tahun ini tak satu pun ada rencana pembangunan embung lagi.

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Karangasem, memastikan tahun ini Dinas PUPR lebih fokus untuk merawat embung yang sudah ada, karena sudah ada beberapa yang dilaporkan rusak. Kepala Dinas PUPR Ketut Sedana Merta, Kamis (10/8), mengatakan untuk tahun ini pihaknya sedang memverifikasi puluhan embung di seluruh Karangasem, untuk memastikan bagaimana kondisi embung terakhir secara menyeluruh. Baik kondisi embung yang dibangun Pemkab Karangasem, Provinsi maupun pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. “Kami ada beberapa laporan, beberapa embung kondisinya sudah tidak bagus, sebaiknya kami pastikan bagaimana kondisinya semua. Tim kami sudah mulai turun ke lapangan,” kata Sedana Merta.

Baca juga:  Pemkab Karangasem Gelar Pasar Murah

Ditanya bagaimana hasilnya, Sedana Merta mengaku belum memegang data, karena proses verifikasi seluruh embung ini masih dalam proses. Demikian juga saat disinggung mengenai embung mana saja yang masih bagus dan yang sudah rusak. “Termasuk embung yang diberitakan hari ini rusak, yakni embung Juntal Kaja, juga sedang kami cek. Bagaimana kondisi riil, biar kami juga tahu,” tegasnya.

Embung menjadi program unggulan Pemkab Karangasem, dalam mengatasi krisis air. Sebab, dengan kondisi geografis berupa perbukitan dan wilayah tandus, embung menjadi salah satu opsi untuk memenuhi kebutuhan air warga, seperti yang banyak dilakukan di Kecamatan Kubu.

Pejabat Dinas PUPR Karangasem, sebelumnya pernah menyampaikan bahwa masih ada enam embung yang akan diusulkan lagi untuk dibangun secara bertahap, sebagaimana usulan yang sudah masuk dan sudah ditindaklanjuti dengan membuat kajian dan DED (Detail Engineering Design). Tetapi, Kadis PUPR Ketut Sedana Merta sudah memastikan tahun ini tidak ada rencana pembangunan embung lagi. Lantas, kapan usulan itu bakal direalisasikan, juga belum dapat dipastikan.

Baca juga:  Antisipasi Konflik Jelang KTT G20, Sekda Minta Optimalkan Sinergi Tim Kewaspadaan Dini

Enam usulan pembangunan embung itu, di antaranya embung Yeh Kori II di Desa Jungutan, embung Sukadana di Desa Sukadana, embung Dukuh II di Desa Dukuh, embung Lebih di Desa Sebudi, embung Kecag Balung di Desa Seraya Tengah dan embung Bejug di Desa Tulamben.

Karangasem memang cukup akrab dengan embung. Selain embung Juntal Kaja, masih ada sekitar 21 embung lainnya, di antaranya, embung Seraya di Desa Seraya Tengah, embung Pasar Agung di Desa Sebudi, embung Nangka di Desa Bhuana Giri, embung Yeh Kori di Desa Jungutan, embung Ban di Desa Ban, embung Puragae di Desa Pempatan, embung Datah di Desa Datah, embung Baturinggit di Desa Baturinggit, embung Batudawa di Desa Tulamben, embung Tukad Mantri di Desa Bukit, embung di Desa Besakih, embung Tukad Buah di Desa Seraya Timur, embung Muntig di Desa Tulamben, embung Badeg Dukuh, embung Telun Buana di Desa Sebudi, embung Datah II di Desa Datah, embung Tanah Aron di Desa Buana Giri, embung Bukit di Desa Bukit, embung Dukuh I di Desa Dukuh, embung Untalan Desa Jungutan dan embung Batudawa II di Desa Tulamben. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Empat Hari Berturut-turut, Kabupaten Ini Jadi Penyumbang Kasus COVID-19 Harian Terbanyak
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *