JAKARTA, BALIPOST.com – BTN terus mematangkan rencana ekspansi anorganik perseroan. Langkah ekspansi anorganik tersebut digelar selain untuk menambah produk dan layanan, juga untuk mendukung pertumbuhan bisnis organik perseroan yang terus mencatatkan kinerja positif. “Aksi ini juga menjadi upaya Bank BTN untuk mengejar posisi 5 teratas sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia,” kata Managing Director Finance & Treasury BTN Iman Nugroho Soeko dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis (10/8).
Imam mengatakan, selain menargetkan masuk menjadi bank dengan posisi aset terbesar ke-5 di Indonesia, dalam rancangan jangka panjang atau hingga 2025, perseroan membidik posisi Global Playership. Di posisi tersebut, BTN ditargetkan menjadi entitas dengan bisnis yang menggarap hingga ke lingkup global, seiring dengan peningkatan permodalan sesuai persyaratan BI.
Untuk mencapai posisi tersebut, lanjut Iman, BTN terus melakukan peningkatan serta pengembangan produk dan layanan. “Adanya ekspansi anorganik ini juga akan meningkatkan bisnis kami terutama dari segi produk dan layanan. Sehingga dalam jangka panjang, BTN dapat melayani nasabah tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara tetangga,” jelas Iman.
Adapun, pada tahun ini, emiten bersandi saham BTN tersebut memiliki beberapa rancangan ekspansi anorganik. Sebelum menutup 2017, BBTN berencana akan membentuk perusahaan patungan di bidang asuransi.
Managing Director Strategic, Compliance, & Risk BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan pembentukan perusahaan manajemen investasi dan multifinance pun masih terus digodok perseroan. Begitu pula, tambahnya, terkait rencana pembentukan anak usaha di bidang asuransi umum masuk dalam daftar rancangan ekspansi BBTN. “Rencana ekspansi ini juga menjadi strategi kami untuk meningkatkan aset dan menjadi bank dengan aset terbesar kelima di Indonesia,” papar Mahelan.
Sementara itu, dari sisi bisnis organik, tahun ini BTN juga menetapkan beberapa strategi. Di antaranya yakni penguatan bisnis inti di bidang perumahan, peningkatan low cost dan sustainable funding dengan membidik segmen emerging affluent.
Pada 2017, Bank BTN pun terus meningkatkan fee based income, serta membangun dan memperkuat infrastruktur digital banking, sentralisasi operasi, dan otomatisasi proses. Mahelan menyebut perseroan juga berfokus memperkuat Good Corporate Governance dan manajemen risiko yang komprehensif. (Nikson/balipost)