TABANAN, BALIPOST.com – Warga Banjar Bonian, Desa Antap, Selemadeg, Tabanan, Sabtu (12/8) siang digegerkan dengan penemuan sesosok mayat wanita dengan kondisi hampir membusuk dikebun salah seorang warga. Mayat tersebut diketahui Ni Nyoman Weni (41), nenek paruh baya asal banjar setempat yang menghilang sejak sebulan lalu.
Hal itu dikaitkan dengan ciri-ciri fisik mayat yakni tinggi sekitar 165 cm, berambut panjang dengan kulit kepala terkelupas, memakai kain rok gelap dan baju berwarna gelap bermotif bunga. Dan di lokasi temuan juga ada sepasang sandal berwarna putih.
Kapolsek Selemadeg, Kompol I Nyoman Sukanada seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto saat dikonfirmasi membenarkan jika memang ada temuan mayat di setwilkum Polsek Selemadeg.
Dikatakannya, sekitar pukul 10.00 wita seorang warga bernama Ni Wayan Satri Als Mak Alus (60), mencari kayu api, di ladang milik I Nengah Lantur alias Mangku Oki. Ia pun mencium bau menyengat dari arah semak-semak kemudian mendekat dari arah pusatnya bau ditemukan sesosok mayat yang sudah membusuk kemudian memberitahukan kepada warga sekitar untuk melihatnya.
Setelah dilakukan pengecekan oleh warga ternyata mayat yang ditemukan membusuk itu adalah mayat salah satu warga bernama Ni Nyoman Weni (40) alamat Banjar Bonian, Desa Antap, Selemadeg, Tabanan, yang mengalami gangguan ingatan yang menghilang kedua kalinya sejak 29 hari yang lalu. Hal-hal yang meyakinkan terhadap pengenalan mayat yang membusuk juga dari pengenalan saudara kandungnya atas nama I Ketut Kawinaya (32), ia meyakini bahwa mayat yang membusuk itu adalah kakak kandungnya yang telah menghilang.
Hal – hal yang meyakinkan adalah sandal jepit yang digunakan, berwarna putih tali merah pembeliannya, tanda gelang benang putih yang ada di pergelangan tangan kanan, diketahui yang dipasang saat habis sembahyang sebelum menghilang. Hasil koordinasi dengan tokoh adat mangku dalem atas nama Made Nuada hari ini jenasah korban langsung akan dikebumikan di kuburan bonian. (Puspawati/balipost)