BANYUWANGI, BALIPOST.com – Nelayan selat Bali memiliki cara unik merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-72. Mereka menggelar parade perahu di pantai Grand Watudodol (GWD) Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (12/8).
Kegiatan diikuti gabungan personil Satpolair Polres, pegiat pariwisata bahari, pelajar dan Kelompok Masyakarat Pengawas (Pokmaswas).
Puluhan kapal wisata yang biasa melayani trip Pantai GWD – Pulau Tabuhan – Pulau Menjangan – Bangsring Underwater terlibat dalam parade yang menempuh rute di sepanjang perairan GWD.
Hiasan bendera serba merah putih ditonjolkan dalam even perdana yang baru kali ini digelar. Ada pula perahu yang memasang replika Watudodol sebagai hiasan. Iringan parade kapal mulai bergerak dari Pondok Apung milik BMR.
Kasatpolair Polres Banyuwangi AKP Subandi mengatakan jumlah 72 unit kapal mewakili angka kemerdekaan. Dari Pondok Apung rombongan parade melaju menuju arah selatan di sekitaran Patung Gandrung yang merupakan titik perbatasan antara Kecamatan Kalipuro dan Wongsorejo.
Barisan kapal yang dikawal Kapal Polisi X-1033 milik Satpolair Polres Banyuwangi kemudian berbalik menuju Pondok Apung. “Seluruh peserta parade kapal merupakan nelayan Bangsring. GWD sengaja kita pilih sebagai lokasi karena menjadi ikon wisata Banyuwangi,” terangnya.
Demi mempercantik kapal agar serba merah putih, pihaknya membagikan kurang lebih 150 lembar bendera merah putih berbagai ukuran. Bendera itu kemudian dipasang oleh para peserta di atas perahu wisatanya masing-masing. Kapal yang memasang bendera paling banyak dan berinovasi dalam menghias dipilih tiga pemenang. Masing-masing jawara mendapat tropi serta uang pembinaan.
“Jarang nelayan dilibatkan dalam kegiatan even tujuh belasan. Tahun ini kami sengaja menggelar Parade Kapal Hias Merah Putih untuk menggugah semangat nasionalisme di kalangan nelayan dan pegiat wisata bahari. Rencananya tiap Agustus akan digelar sebagai even tahunan,” jelas Subandi.
Sebelum parade kapal dimulai, ratusan pelajar SMK Pelayaran Glagah membentuk formasi tulisan HUT RI ke-72 di tepi Pantai GWD. Mengenakan seragam lengkap, membawa bendera merah putih ratusan pelajar tampak semangat memperingati kemerdekaan di tepi laut. Bahkan melakukan lari-lari kecil bersama anggota Polair menyisir Pantai GWD sambil menyanyikan Mars Pelaut.
Para istri anggota Polisi Perairan juga turut memeriahkan parade. Usai mendengar instruksi dari Kasat Polair AKP Subandi, satu persatu anggota Bhayangkari yang mengenakan seragam kebesaran berjejer di pantai. Siang itu para personil Korps biru-biru mempertontonkan fragmen ketika Polisi Perairan hendak menunaikan tugas di perairan.
AKP Subandi memimpin 17 anggotanya menuju laut. Proses pamitan yang diperagakan anggota Satpolair Polres Banyuwangi dilepas oleh para istri dengan muka haru. Seorang Bhayangkari bahkan melontarkan doa keselamatan bagi suaminya. Prosesi itu kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera di laut.
Parade kapal merah putih tak menganggu aktivitas wisata di perairan setempat. Kegiatan wisata berjalan normal. Sejumlah perahu wisata tetap melayani trip menuju Pulau Tabuhan maupun Menjangan. Bahkan, even terbaru ini turut mendongkrak nama GWD di kancah pariwisata nasional.
“Kami sepakat apabila Parade Kapal Hias Merah Putih digelar tiap tahun. Tentu saja itu bakal mendongkrak nilai jual GWD dimata wisatawan,” kata Abdul Azizn, salah satu nelayan.
Rencananya, September mendatang pihaknya mengikuti perlombaan obyek wisata kategori bersih tingkat ASEAN. (Budi Wiriyanto/balipost)