DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 40 Sekaha Teruna Teruni (STT) Panca Kumara serta merayakan HUT ke 72 kemerdekaan Republik Indonesia, pemuda pemudi yang tergabung dalam organisasi pemuda adat (STT) Panca Kumara, Banjar Tatasan Kaja, Desa Adat Tonja melakukan aksi pemasangan baliho tolak reklamasi Teluk Benoa berukuran 2×3 meter dan pengibaran bendera ForBALI berukuran 4×6 meter, Minggu (13/8).
Pemasangan baliho dan bendera tersebut digelar serangkaian dengan acara jalan sehat. Baliho tolak reklamasi Teluk Benoa dipasang di depan Pura Taman sari saat jalan sehat berlangsung sedangkan pengibaran bendera ForBALI dilakukan di sebelah barat Banjar Tatasan Kaja, Desa Adat Tonja.
Sebelum dipasang, baliho tolak reklamasi Teluk Benoa diarak oleh pemuda ST Panca Kumara dari Banjar Tatasan Kaja menuju depan Pura Taman Sari, bersamaan dengan peserta jalan sehat. Pengibaran bendera ForBALI dilakukan setelah peserta jalan sehat kembali tiba di Banjar Tatasan Kaja. Sedangkan pengibaran Bendera ForBALI dilakukan oleh Pemuda ST Panca Kumara, didampingi oleh Kelihan Banjar Tatasan Kaja dengan diiringi baleganjur.
Ketua ST Panca Kumara, I Putu Anada Arif Pradipa megatakan aksi jalan sehat disertai dengan Pemasangan Baliho Tolak Reklamasi Teluk Benoa dan pengibaran bendera ForBALI adalah sebagai sikap dari Pemuda ST Panca Kumara untuk mendesak Bendesa Adat Tonja segera bersikap menolak rencana reklamasi Teluk Benoa.
“Pada kesempatan ini, ST Panca Kumara mengadakan acara jalan sehat sekaligus dengan pemasangan baliho tolak reklamasi Teluk Benoa dan pengibaran bendera ForBALI bertujuan untuk mendesak Bendesa Adat dan aparat desa menyatakan sikap menolak reklamasi Teluk Benoa”, tegasnya.
Kelihan Banjar Tatasan Kaja, I Nyoman Suparta menegaskan sikap bahwa Banjar Tatasan kaja mendukung sikap ST Panca Kumara menolak rencana reklamsi Teluk benoa. “Tiang (saya) selaku Kelihan Banjar Tatasan Kaja, mendukung kegiatan anak muda yang positif”. Ucapnya.
Suparta juga mengatakan apabila rencana reklamasi Teluk Benoa terjadi, maka dampak dari rencana tersebut bukan hanya di Teluk Benoa saja, melainkan masyarakat yang tergabung di Banjar Tatasan Kaja juga merasakan. Suparta juga berharap Desa Adat Tonja ikut menyatakan sikap menolak rencana reklamasi teluk Benoa.
Sebagai bagian dari perayaan HUT Kemerdekaan RI, usai jalan sehat, acara dilanjutkan dengan lomba tarik tambang, lomba balon berpasangan, lomba menggambar dan mewarnai, lomba layang-layang, lomba makan kerupuk, lomba mancing botol, lomba gale-gale, lomba menangkap belut. Acara gerak jalan juga dihibur oleh penampilan bondres Inguh dan Lenju, serta musisi Leeyonk Sinatra. (kmb/balipost)