jumpai
Pemuda Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung surfing, Minggu (13/8). (BP/Ist)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Potensi pariwisata Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung cukup besar, terutama kawasan pesisir. Masyarakat sangat mengharapkan itu bisa dikembangkan dan dikenal masyarakat luas. Namun, hal tersebut belum bisa terwujud secara penuh. Penyebabnya, karena sesuai Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) kawasan itu masuk zona perindustrian.

Perbekel Jumpai, Wayan Sudiarna mengungkapkan sejak beberapa tahun belakangan, wisatawan asing yang datang ke pantai di wilayahnya cukup banyak. Mereka tak hanya menikmati suasana laut, namun juga langsung surfing. Atas hal tersebut, masyarakat berharap bisa dikembangkan menjadi tujuan destinasi.

Baca juga:  Empat Kasus Positif COVID-19 Pengembangan Klaster Pasar Kidul

Akan tetapi, ini belum bisa terwujud secara maksimal. Upaya penataan, utamanya fasilitas pendukung surfing belum mampu dilaksanakan. “Masyarakat dari dulu sangat berharap sekali pantai bisa dikembangkan jadi kawasan destinasi pendukung surfing. Tapi dulu kawasan ini masuk zona perindustrian di RTRW. Ini yang masih jadi kendala,” ungkapnya, Minggu (13/8).

Mengatasi hal itu, ia sudah mengajukan permohonan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klungkung untuk melakukan kajian terhadap status kawasan tersebut. Diharapkan bisa segera mendapatkan jawaban. “Ini sudah sempat disampaikan. Kami berharap bisa dijadikan kawasan pariwisata,” ucapnya.

Baca juga:  Pengembangan Wisata Seaplane Buleleng Barat Terganjal Perizinan

Meski masih terbelit persoalan, langkah-langkah promosi potensi laut sudah dilakukan melalui penyelenggaraan event “Jumpai Surfing Club” yang digagas Sekaa Teruna Çanthi Wacana Samanjaya, Desa Jumpai. “Hari ini sudah ada acara surfing. Itu salah satu cara untuk mempromosikan potensi laut,” katanya. Event ini pun mendapat respon positif dari bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *