SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tiga desa di Kabupaten Klungkung masih masuk sebagai daerah blank spot. Hal tersebut sebagai dampak nihilnya BTS telekomunikasi.
Atas hal itu, pemkab pun terus mengupayakan agar provider selular bisa menanamkan modal di wilayah tersebut. Disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Klungkung, Wayan Parna, Minggu (13/8), sesuai pemetaan, desa yang tercatat blank spot tersebar di dua kecamatan, yakni Nusa Penida pada Desa Sekartaji dan Klumpu serta Kecamatan Dawan terjadi pada Desa Pikat.
Kondisi ini telah terjadi selama bertahun-tahun. “Di sana benar-benar blank spot. Sama sekali tidak ada tower seluruh provider,” ungkapnya.
Dihadapkan kondisi demikan, masyarakat menjadi kesulitan dalam berkomunikasi via telephone. Hal yang bersifat urgent tidak dapat disampaikan secara cepat. Supaya tak terus berlanjut, pemkab telah melakukan upaya penanganan.
Seluruh provider sudah diajak komunikasi supaya bisa menanamkan modal di wilayah tersebut. Namun sampai sekarang belum ada yang menyatakan kesiapannya. “Kami terbuka sekali untuk seluruh provider. Ada yang mengajukan, tapi lokasi yang diinginkan bukan di sana. Tapi daerah pariwisata,” jelas Parna.
Hal tersebut, sambung dia masih tetap diupayakan. Minimal, harapannya tower bisa ada di perbatasan desa tersebut. Jaringan telephone dinilai sangat penting untuk mendukung program pemkab berupa smart city yang ditargetkan sudah berjalan akhir tahun ini.
Berbagai hal nantinya akan diakses dengan melalui internet. “Ini sangat penting untuk mendukung smart city. Informasi harus bisa disampaikan secara cepat,” tandasnya. (Sosiawan/balipost)