TABANAN, BALIPOST.com – Perbaikan infrastruktur jalan di Tabanan menjadi salah satu fokus utama pembangunan. Dari data hingga Mei 2017 jumlah jalan yang selesai diperbaiki mencapai 527,189 kilometer atau 61 persen dari total panjang jalan Tabanan yang mencapai 863,218 kilometer.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman Tabanan I Gusti A Gede Khrisna Kamasan beberapa waktu lalu mengatakan Tabanan memiki ruas jalan paling banyak di Bali yaitu sebanyak 302 ruas.
Ia melanjutkan, dalam penyelesaian perbaikan jalan di Tabanan, rata-rata setiap tahun Tabanan mendapatkan bantuan dari pusat untuk hotmix jalan sekitar 50 hingga 70 kilometer. Saat ini Tabanan memiliki jalan rusak yang tergolong berat mencapai 146,021 kilometer atau sekitar 16,92 persen. Rusak sedang 41,603 kilometer atau 4,82 persen.
Rusak ringan 148,405 kilometer atau 17,19 persen. “Rusak berat paling banyak di wilayah Selemadeg Barat, untuk rusak sedang dan ringan tersebar di seluruh kecamatan,” paparnya.
Anggaran perbaikan jalan atau hotmix selama ini kata Khrisna memang bersumber dari bantuan pusat berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) yang nilainya setiap tahun rata-rata Rp 64 miliar.
Saat ini Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman sedang mengerjakan 11 proyek perbaikan jalan. Perbaikan itu yakni jalan Kebon Padangan-Pasut, jalan kebon Padangan-Jelijih Gelunggang, jalan Yeh Bakung-Bengal, jalan pancoran-Tegal Kontang dan Bajera-Antap serta Belimbing-Banjar Sawah, jalan Nyatnyatan-Munduk Pakel dan jalan Surapati. Jalan Soka-Pura Batu Lumbung dan Senganan Kawan-Biaung.
Jalan Simpang Bangli-Apuan dan jalan Abing-Juwuk Legi serta jalan Flamboyan. Serta pengerjaan tiga jembatan antara lain pengerjaan jembatan Kelating-Tibubiu, pengerjaan jembatan Tukad Yeh Mawa (Rejasa-Pesagi) dan pengerjaan jembatan Tukad Yeh Pusut (Wangaya Gede- Mangesta).
Sementara untuk proyek di anggaran perubahan, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman tidak ada mengambil pekerjaan yang besar, hal itu karena terbentur dengan waktu serta pengetatan anggaran oleh Pemkab Tabanan. (Wira Sanjiwani/balipost)