JAKARTA, BALIPOST.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setujui penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) oleh PT BIJB senilai Rp 1 triliun untuk membiayai pembangunan sisi darat Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka.
Selain itu OJK juga merilis dua emiten lainnya yang disampaikan pada acara Stock Code Fun Walk untu produk pembiayaan infrastruktur senilai total Rp 12 triliun. Acara yang diprakarsai Bursa Efek Indonesia (BEI) di area Pusat Niaga Sudirman (SCBD) Sabtu (12/8) itu dihadiri Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Meneg BUMN dan Komisioner OJK.
Sekper PT BIJB M. Wasfan mengatakan, pembiayaan yang dipakai untuk pembangunan BIJB menggunakan instrumen RDPT pada equitas senilai Rp 1 triliun. Terutama untuk mendanai sisi darat yang saat ini tengah dikebut dan ditargetkan selesai Desember 2017. “Sebuah keistimewaan bagi PT BIJB sebagai BUMD yang mendapat tugas untuk melakukan pembangunan sisi darat telah mendapatkan atensi yang luar biasa dari OJK dengan telah disetujuinya penawaran efektif RDPT kepada para investor,” kata Waspan.
Penerbitan RDPT ini PT BIJB menggandeng PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) sebagai financial advisor dan PT Danareksa Investment Management (PT DIM) sebagai invetment manager yang menginisiasi potensi RDPT ekuitas sebagai salah satu instrumen pasar modal yang dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur di indonesia.
Dengan telah dirilisnya produk RDPT ekuitas ini, pembiayaan PT BIJB menjadi lebih variatiff. Setoran modal pemegang saham eksisting yaitu Pemprov Jawa barat dan PT Jasa Sarana dan RDPT yang kemudian dilengkapi dengan sindikasi perbankan syariah.
“Ini kan sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mencari alternatif pendanaan proyek infrastruktur. Dimana BIJB ditargetkan beroperasi pada semester satu 2018,” jelasnya. (Nikson/balipost)