DENPASAR, BALIPOST.com – Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Cabang Bali merayakan Hari Ulang Tahun ke-1. Perayaan HUT KCBI Bali ini dihadiri Wakil Gubenur Bali, I Ketut Sudikerta.

KCBI Bali sebagai komunitas pecinta kain berkeinginan tetap melestarikan dan mengangkat budaya bangsa lewat kain tradisional tiap daerah di nusantara ini. Perayaan di awali dengan pertemuan silahturami sesama KCBI yang berasal dari beberapa daerah, seperti Jakarta, Malang, Lombok, dan KCBI dari luar negeri, yakni Australia.

Pada kesempatan tersebut diperagakan busana berkain tradisional karya desain Tu Rah Pemayun dengan modelnya dari para anggota KCBI Bali, lewat balutan busana layaknya model dan menarik perhatian para anggota KCBI. Selanjutnya, juga dilakukan pelepasan burung merpati oleh pengurus KCBI daerah dan pusat.

Baca juga:  Dua Kabupaten Nihil, Sisanya Tambah Kasus COVID-19 Sebanyak 1 Digit

Ketua KCBI Provinsi Bali, Mayke Boestami Anderson didampingi Wakil Ketua, Biang Mangku dan Sekretaris Umum, Jero Puspawati menyatakan KCBI selama ini telah melakukan berbagai kegiatan sosial budaya terutama dalam upaya pelestarian kain tenun bali, baik songket maupun endek.

Program yang dirancang yakni mengedukasi para penenun hingga ke pelosok daerah di Bali dan mengadakan pameran produk tenun dari nusantara di Bali. KCBI Bali juga ingin menjadi pionir menggunakan kain sebagai busana, baik dalam kegiatan resmi maupun sehari-hari.

Baca juga:  Dua Hari Berturut-turut, Bali Catatkan Tambahan Kasus COVID-19 di Atas 130 Orang

Sementara itu, Ketua KCBI pusat, Sita Tanzil mengatakan KCBI ingin para wanita di Indonesia berbusana kain tradisional dalam berbagai kegiatan. Untuk masyarakat Bali, pihaknya merasa dengan adat dan tradisi budaya yang sangat kuat, busana kain baik songket maupun endeknya masih tetap digunakan.

Ia mengutarakan KCBI Bali bisa menjadi bagian untuk melestarikan kain, mengingat saat ini sudah banyak beredar kain dengan motif print dari luar negeri, seperti Cina dan India. KCBI pusat juga berharap agar para anggota konsisten menggunakan kain tradisional.

Baca juga:  Target Bebas Malaria 2030, Daerah Indonesia Timur Banyak yang Endemis

Ia juga mengatakan KCBI akan membuat pasar untuk perajin kain tradisional dan secara langsung dapat membantu perekonomian masyarakat.

Wakil Gubenur Bali, I Ketut Sudikerta mengapresiasi KCBI Bali dalam kepedulian terhadap pelestarian kain tradisional. Selama ini, masyarakat Bali dalam berbagai kegiatan adat budaya dan agama tidak bisa dilepaskan dari busana kain.

Ke depan, tantangan yang dihadapi adalah persaingan produk dari luar, terutama Cina yang selama ini terkenal kualitas baik dengan harga yang relatif murah. Ini menjadi perhatian bagi KCBI menghadapi pasar global. (kmb/balitv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *