TNI menggelar doa bersama untuk Indonesia lebih kasih sayang serangkaian HUT Kemerdekaan RI ke-72. (BP/edi)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Memperingati hari kemerdekaan RI ke-72, Kamis (17/8) TNI bersama rakyat menggelar doa bersama untuk Indonesia Lebih Kasih Sayang. Kegiatan ini dilaksanakan di Pusat Peribadatan Puja Mandala, Nusa Dua. Seluruh komponen masyarakat dari seluruh agama yang ada di Indonesia turut berpartisipasi.

Menurut Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal Komarudin Simanjutak, kegiatan ini secara serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia. Kegiatan ini, memang dilaksanakan untuk seluruh agama yang tujuannya untuk saling mengasihi dan saling menyayangi. “Dengan 72 tahun Indonesia merdeka, pimpinan TNI mengharapkan antara kita yang terdiri dari bermacam suku dan agama yang terletak di 1700 pulau, akan semakin dewasa. Dengan salin mengasihi dan menyayangi, maka diharapkan tidak mudah terprovokasi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak satu ide dengan pemerintah,” harap Mayor Jenderal Komarudin.

Baca juga:  Dari 34 Operator yang Layani Penyeberangan Sanur-Nusa Penida, 90 Persen Tutup Sementara

Lebih jauh dikatakan, dengan saling mengasihi dan menyayangi, sehingga keimanan kita akan semakin kuat. Bahkan diharapkannya, satu sama lain tidak memaksakan kehendak, saling toleran, karena kita semua adalah berbeda beda tapi satu. “Itulah maksud panglima TNI agar kita saling mengasihi dan menyayangi,” pungkasnya.

Pihaknya mengaku bangga dengan Bali. Karena selama empat bulan bertugas di Bali, dengan terus melakukan sosialisasi kebangsaan, diharapkan dari Bali bisa disiarkan ke seluruh Indonesia. Menurutnya, di Bali sendiri intoleransi tidak ditemukan, justru orang-orangnya sangat toleransi. Dipilihnya kawasan peribadatan Pujamandala sebagai tempat melaksanakan kegiatan, karena dikawasan tersebut ada semua tempat ibadah. Sehingga ini mewakili semua agama.

Baca juga:  Sopir Corolla Tabrak Truk Pengangkut Sampah

Dalam perayaan HUT RI ini, pihaknya mengerahkan lebih kurang 21 ribu masyarakat dari 700 desa se-Bali. Masing-masing desa mengerahkan 30 orang membawa satu bendera berukuran raksasa untuk diarak.

Perayaan HUT RI ini di tiga wilayah kerjanya, yaitu Bali, NTB dan NTT menurutnya dalam keadaan kondusif dan semua dalam suasana gembira. Sedangkan untuk paham radikal di tiga lokasi ini dikatakannya memang masih ada. Namun semua sudah terlokalisir dan statusnya masih tertidur. “Bukan hanya ISIS namun kelompok radikalisme lain,” ujarnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Seratusan Naker Migran Tiba di Pelabuhan Benoa dengan Kapal Quantum of The Seas
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *