NEGARA, BALIPOST.com – Nelayan asal Melaya, Abdulah (60) yang hilang tenggelam saat melaut Selasa (16/8) lalu akhirnya ditemukan, Jumat (18/8) pagi. Korban ditemukan sudah tak bernyawa dan jasad korban terdampar di tepi pantai Dusun Klatakan, Desa Melaya, Kecamatan Melaya.
Jasad korban ditemukan warga Klatakan, Jumilah (40) dan Suyono (40) yang saat itu sedang menyusuri pantai mencari rongsokan dan kayu bakar. Sekitar pukul 07.30 Wita, kedua warga itu mencium bau busuk saat mencari kayu bakar di tepi pantai. Lantas mereka mencari sumber bau tersebut dan melihat sosok berbaju abu -abu dan celana pendek terdampar di tepi pantai. Setelah didekati, ternyata jasad orang. Kedua warga ini kemudian melaporkan penemuan ini ke petugas dan tak lama kemudian tim dari Polair dan Basarnas melakukan evakuasi. Dari identifikasi mayat, dikenali oleh keluarga korban dan memang Abdulah (60) yang tenggelam di perairan Melaya Pantai.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak A. Sooai kepada wartawan mengatakan dari hasil identifikasi oleh Inafis Polres Jembrana serta dokter Puskesmas Melaya, dr. Agung Avatara, diketahui mayat sudah membusuk dan tidak ditemukan tanda tanda kekerasan. Dari keterangan anak korban, Daeng Sabidin, dari ciri-ciri dan pakaian yang dipakai dipastikan jasad tersebut adalah Abdulah, orang tuanya.
Diberitakan sebelumnya, pada Selasa (16/8) pagi korban diketahui hilang. Diduga korbantenggelam saat naik rakit menuju jukungnya di tengah sekitar 20 meter dari bibir pantai. Kecurigaan korban tenggelam semakin mendekati setelah nelayan lain menemukan peralatan pancing dan perbekalan yang dibawa korban masih utuh terdampar di bibir pantai.
Polres Jembrana telah menerjunkan tim SAR dari Sat Polair sejumlah 6 personil dan 4 personil meyisir pesisir pantai dan 2 personil pencarian melalui perairan. Dua unit kapal Polair secara bergantian bersama Basarnas melakukan pencarian. Hingga akhirnya korban ditemukan terdampar di tepi pantai Klatakan Jumat pagi. (surya dharma/balipost)