LOMBOK, BALIPOST.com – Anda yang sedang berada di Lombok, NTB, bisa langsung menikmati Bulan Pesona Lombok Sumbawa yang digelar mulai 18 Agustus – 16 September 2017. Beragam kolaborasi seni tradisional dan modern bisa dinikmati di sana. Salah satunya, Festival Budaya Kota Tua Ampenan.

“Festival ini  digelar untuk mempromosikan kawasan wisata Kota Tua dan Pantai Ampenan dan juga sebagai sarana melestarikan kesenian dan kebudayaan Lombok yang mulai pudar,” kata Lalu Mohammad Faozal, Kadispar NTB, Jumat (18/8).

Nah, bagi yang penasaran, ingin menyimak agenda spesial tadi, segera kosongkan jadwal pada 25-27 Agustus 2017. Selama dua hari, wisatawan akan diajak menikmati keseruan dengan beragam acara yang digelar di Kota Tua Ampenan.

Berbagai atraksi seni budaya, musik, pameran industri kreatif, festival kopi, atraksi menarik, aneka macam kuliner, Pameran Foto Kota Tua Tempo Doeloe, Parade Lintas Ethnic, diapastikan siap menyambut setiap tamu yang datang. Begitu juga Senandung Pantai Ampenan, Sampan Racing, dan bazaar. Semua akan disuguhkan dalam balutan kota tua Ampenan yang merupakan salah satu icon wisata sejarah dan budaya di Lombok.

“Selain itu juga ada keseruan lain yaitu Peresean Exhibition dan Wayang Kulit sasak,” tambah Faozal.

Baca juga:  Prabowo Pertaruhan Nyawa demi Demokrasi dan HAM

Bagi yang masih belum puas, ada juga gladiator ala Lombok yang bisa disaksikan. Namanya, Peresean. Sampai sekarang tradisi itu masih dilakukan oleh pemuda Lombok. Dan budaya Peresean ini sangat disakralkan oleh masyarakat suku Sasak di Pulau Lombok

“Ini seni bela diri tradisional suku antara dua orang yang disebut pepadu. Dua orang menggunakan sebuah rotan sebagai pemukul yang disebut penjalin yang ujungnya dilapisi balutan aspal dan pecahan beling yang ditumbuk sangat halus. Petarung yang tampil juga menggunakan perisai sebagai pelindung yang disebut ende yang terbuat dari kulit sapi atau kulit kerbau. Para pepadu pun siap mengadu kejantanan, ketangkasan dan adu nyali di arena presean,” ujarnya.

Selain itu juga Pegelaran Wayang Kulit Sasak juga akan tampil sebagai pembeda dalam Festival Kota Tua ini. Wayang kulit Sasak merupakan kesenian wayang yang tumbuh di kalangan suku Sasak di Pulau Lombok,  NTB, sudah sejak lama.

“Bisa dikategorikan sebagai seni pertunjukan teater minimalis, karena  hanya dibutuhkan sekitar 10 personil, terdiri dari seorang dalang,  dua orang pembantu dalang untuk menata wayang ( pengabih atau pengawit)  serta  tujuh orang penabuh gamelan. Pertunjukannya beda dengan wayang golek. Dan ceritanya  mengambil cerita menak (Serat Menak), yakni cerita dengan tokoh utama Wong Agung Menak, beda dengan wayang kulit di Jawa yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, dijamin menarik,” promosinya.

Baca juga:  Pemerintah Waspadai Pelemahan Pertumbuhan Ekonomi

Sama seperti Kota Tua Jakarta, Kota Tua Ampenan memiliki puluhan bangunan bersejarah peninggalan era Hindia Belanda. Bukan Saja bangunan berasitektur Belanda, banyak gedung bernuansa Tiongkok yang masih berdiri. Ampenan juga memiliki beberapa kampung yang heterogen. Di antaranya, Kampung Tionghoa, Kampung Bugis, Kampung Melayu, Kampung Banjar, Kampung Arab, dan Kampung Bali.

Pada masa lalu, Ampenan merupakan salah satu pusat perekonomian dan perdagangan. Hal itu dapat dilihat dari sisa-sisa reruntuhan konstruksi armada di pinggiran Pantai Ampenan. Reruntuhan itu sudah menjadi salah satu destinasi wisata bagi pelancong.

Selama ini, Ampenan dinilai sebagai titik yang pas untuk menyeberang ke Bali. Dari Karang Asem ke Ampenan hanya butuh satu jam, sedangkan jika menyeberang dari Padang Bae ke Lembar butuh waktu hingga lima jam.

Rangkaian bulan pesona Lombok Sumbawa 2017 sendiri sudah dimulai dengan atraksi Sakeco asal Sumbawa.

Baca juga:  Terindikasi, Penyebaran COVID-19 di Indonesia Dipengaruhi Hal Ini

Acara wisata budaya tersebut akan di konsentrasikan di beberapa wilayah. Selain Kota Tua Ampenan, juga akan diselenggarakan di Mandalika, Sembalun, hingga Gili Tramena Begawe.Kegiatan yang dilakukan adalah food street festival, rally wisata, pameran hasil bumi, musik holtikultura, seni dan atraksi Lombok, hingga coaching clinic tarian Lombok.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi gelaran ini. Keativitasnya dinilai sudah sangat pas mengingat Lombok sudah menjadi destinasi nomor 9 Asia pilihan travellers di TripAdvisor 2017.

“Sebagai destinasi, pulau ini lengkap. Punya pantai-pantai bagus, pasir putih dan pasir pink. Lombok punya underwater yang istimewa. Punya Rinjani, dengan kaldera yang berkelas dunia. Punya pertanian yang subur dan bisa bertanam padi sepanjang tahun,” jelas Menpar Arief Yahya.

Ampenan, kata dia, juga akan melengkapi sebagai wisata berbasis heritage, sejarah dan kota pelabuhan yang lebih dekat menyeberang ke Bali. “Apalagi Wisata Bahari Indonesia sedang ngebut dengan berbagai marina atau pangkalan yacht, dan dermaga tempat cruise merapat. Festival Kota Tua ini akan lebih mengenalkan Kota Ampenan sesungguhnya. Ayo viralkan festival ini,” pungkasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *