JAKARTA, BALIPOST.com – Berkumpulnya sejumlah mantan presiden dinilai Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sangat positif. Karena langkah itu bisa menjadi alat pemersatu rakyat di tingkat akar rumput.
Penegasan JK menanggapi kehadiran para mantan presiden, utamanya kehadiran Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Istana Merdeka. Kehadiran SBY diapreasi publik karena untuk pertama kalinya pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, SBY hadir memenuhi undangan Presiden Jokowi.
Selain itu, kehadiran SBY yang kini memimpin partainya, Partai Demokrat sebagai ketua umum, juga dinilai telah memecah kebekuan hubungannya dengan Presiden RI kelima yang juga Ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
JK mengatakan kehadiran SBY untuk pertama kalinya pada pemerintahan Presiden Joko Widodo menunjukan sikap semangat persatuan dan kesatuan, meski berbeda pandangan secara politik.
“Tentu ini kan kita berbicara tentang persatuan kita bahwa kita berbeda-berbeda secara politik tapi secara tujuan dan ideologi negara tetap kita satu,” kata Jusuf Kalla di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8).
Jusuf Kalla yang juga berpose bersama dengan Presiden Jokowi, SBY dan Megawati mengaku pada saat pertemuan di Istana Merdeka yang dilanjutkan berfoto bersama di ruang kredensial, tidak ada pembicaraan yang subtansial.
Semua mantan presiden yang hadir termasuk Presiden Jokowi dan dirinya hanya membicarakan obrolan ringan dan ramah tamah biasa. “Itu biasa saja ramah tamah tidak membicarakan substansi. Hanya ramah tamah,” bebernya. (Hardianto/balipost)