LOMBOK, BALIPOST.com – Perhelatan Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) 2017 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi digelar Jumat (18/8). Pembukaan yang dipusatkan di depan Lapangan Sangkareang, Mataram, berlangsung meriah.
Sebanyak 23 event siap mengangkat pesona pariwisata Lombok-Sumbawa selama sebulan penuh. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, Beragam atraksi menarik ditampilkan dalam karnaval tersebut. Mulai dari kendaraan hias dengan ornamen Suku Sasak, kesenian Gendang Beleq, penampilan para pengrajin gerabah, hingga pasukan pengibar bendera (paskibra) NTB.
“Sejumlah Desa Wisata seperti Desa Wisata Setanggor, Desa Wisata Penujak, hingga Kampung Adat Bayan juga dikabarkan ikut unjuk gigi,” ujar Esthy di Jakarta, Sabtu (19/8).
Esthy juga menyampaikan, pertumbuhan pariwisata saat ini ada diangka 22 persen meningkat dibangdikan Thailand dan Malaysia, hanya Vietnam yang tumbuh sebanyak 24 persen. Dukungan event dan konektifitas udara sangat dibutuhkan. “NTB telah berhasil membuka berbagai akses dan ini sangat mendukung pengembangan pariwisata kedepannya,” ujarnya.
Sementara itu, semarak karnaval semakin terasa begitu kesan, seni bela diri asal Lombok tampil. Pukulan demi pukulan yang diarahkan kepada lawannya mengundang penonton untuk mengabadikan melalui gawainya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, karnaval ini merupakan rangkaian dari BPLS 2017, yang merupakan kalender pariwisata NTB dimulai pada 18 Agustus hingga 16 September.
“Karnaval ini diikuti 10 kabupaten/kota di NTB sekitar 1.500 peserta dengan 12 kendaraan hias yang mencerminkan kekayaan dan potensi yang ada di NTB,” ungkap Faozal.
Penampilan tiap kabupaten kota di NTB membuat carnaval ini menjadi sangat berwarna. Masing- masing kabupaten dan kota menampilkan potensi dan budaya unggulannya. Berbagai elemen baik industri, akademisi dan asosiasi juga ikut meramaikan karnaval dengan mengusung berbagai konsep dengan tema pesona Lombok Sumbawa.
“Kreasi pawai pada tahun ini cukup berbeda dari tahun sebelumnya, berbagai kendaraan hias yang di desain dengan tema potensi pariwisata ikut meramaikan pembukaan BPLS 2017. Berbagai atraksi budaya seperti gendang beliq, lebaran topat, presean dan sajian lainnya ikut memeriahkan carnaval dengan tampil di depan venue utama. Kreasi fashion unik campuran budaya samawa dengan fashion modern juga terlihat dalam carnaval,” ujar Faozal.
“Target kunjungan wisatawan ke Lombok dan Sumbawa ini tidak main main. Perlu upaya dan kerja keras untuk mewujudkan 3,5juta kunjungan. Event BPLS ini diharapkan dapat memberikan pertumbuhan yang signifikan mengawali semeater kedua 2017. “Kami juga mendorong maskapai untuk terus aktif dan membuka jalur langsung menuju NTB,” katanya.
GenPI (Generasi Pesona Indonesia) Lombok Sumbawa juga ikut tampil. Selain menghidupkan media center, menjadi kreator promosi melalui media sosial GenPILS juga membuat banyak aktivitas offline. Ketua GenPILS Siti Khatijah yang menggunakan akun @JheIpul menyebut GenPILS terus mempromosikan melalui media sosial.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran Lombok-Sumbawa 2017 sebagai sarana mempromosikan potensi pariwisata NTB yang belakangan ini semakin mendunia. Dengan diperolehnya penghargaan World’s Best Halal Tourism Destination dan The World’s Best Halal Honeymoon Destination pada tahun 2015 dan World’s Best Halal Beach Resort (Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok) pada tahun 2016, World’s Best Halal Tourism Website (www.wonderfullomboksumbawa.com), serta World’s Best Halal Honeymoon Destination (Sembalun Village Region, Lombok).
“NTB memiliki Mandalika sebagai kawasan resort kelas dunia yang ditetapkan sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas atau ‘Bali Baru’ yang akan menarik kunjungan wisman dan wisnus. Dengan acara pariwisata seperti Lombok-Sumbawa 2017 merupakan upaya untuk mempromosikan destinasi Mandalika dan semoga bisa terus meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara,” kata Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)