SINGARAJA, BALIPOST.com – Di tengah perkembangan pariwisata di Buleleng, lokasi obyek wisata yang mengandalkan panorama alam yang masih asli semakin banyak bermunculan di beberapa desa di Buleleng. Jika air terjun di Desa Gitgit Kecamatan Sukasada, atau air terjun di Desa Sambangan, dan di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan sudah begitu dikenal.
Selain itu, kini muncul air terjun di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan. Obyek ini sering disebut oleh warga bernama Air Terjun Jambangan di Dusun Kelampuak, Desa Tamblang.
Untuk menuju ke lokasi air terjun, pengunjung cukup berjalan kakai menyusuri jalan setapak. Perjalanan ini sedikit membutuhkan kehati-hatian karena tanahnya terjal dan licin. Jika tidak hati-hati bisa saja terpelset di tanah terjal. Setelah berusaha menaklukkan jalan setapak yang terjal akan terobati setelah tiba di kubangan air terjun.
Suasana di lokasi air terjun ini masih alami dan belum banyak diketahui oleh pengunjung. Kelebihan ini menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Air Terjun Jambangan. Selain hanya melihat curahan air terjun dari ketinggian, wisatawan juga banyak memilih berenang di bawah kubangan air terjun.
Kelian Desa Pakraman Kelampuak, Kecamatan Kubutambahan Made Suka Astawa ditemui belum lama ini menuturkan, Air Terjun Jambangan merupakan obyek wisata yang mulai dikembangkan oleh warga di desanya secara swadaya. Lokasi yang sangat dekat dengan jalan utama Singaraja-Kintamani (Bangli), sehingga obyek ini mudah dijangkau oleh pengunjung.
Pengembangan yang sudah dilakukan oleh warga adalah pembukaan jalan stapak menuju ke lokasi obyek. Tahun 2018 mendatang, pemerintah desa memprogramkan bagaimana obyek Air Terjun Jambangan menjadi agenda prioritas pengembangan obyek wisata di Desa Tamblang.
Terkait nama air terjun, Astawa mengaku warga mengenal dengan sebutan Air Terjun Jambangan karena kubangan di bawah curahan air terjun begitu lebar dengan dasar yang akan mengkrucut. Tampak kubangan air terjun itu mirip dengan jambangan atau bisa dikenal dengan pengorengan berukuran besar, sehingga warga menyebut nama Air Terjun Jambangan.
“Baru tahap awal dan tahun depan pemerintah desa akan menyiapkan program prioritas dalam pengelolaan obyek air terjun di desa kami,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Tamblang Made Wasuyutha mengatakan, meski baru ditemukan, namun potensi ini dikelola dengan serius akan memberikan manfaat positif bagi desa itu sendiri. Satu keyakinan obyek ini mampu “merangsang” wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan mancanegara (wisman) adalah suasana obyek yang alami. Agar memiliki nilai lebih, sehingga dalam pengembangan obyek ini suasana yang masih asli itu akan dipertahankan dengan baik.
Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah desa mulai Tahun 2018 mendatang akan mengusulkan kepada Dinas Pariwisata (Dispar) untuk ditetapkan sebagai Daeraj Tujuan Wisata (DTW). Penetapan itu nantinya akan memudahkan bagi pihak pengelola untuk mengajukan proposal untuk melakukan penataan kawasan yang ada. Selain itu, dari Alokasi Dana Desa akan diplot untuk penataan kawasan terutama akses jalan setapak yang maish perlu dilakukan perbaikan, sehingga pengunjung nyaman saat menyusuri jalan menuju ke lokasi obyek. (mudiarta/balipost)